Rancang bangun perangkap lalat buah (Bactrocera dorsalis) dengan jaring-jaring listrik berbasis rangkaian pelipat tegangan pada buah mangga (Mangifera indica L.)

Main Author: MohSujadid
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148059/1/050800934.pdf
http://repository.ub.ac.id/148059/
Daftar Isi:
  • Di Indonesia serta beberapa Negara Asia dan Pasifik, lalat buah dari genus Dacus dan Bactrocera merupakan hama utama bagi berbagai komoditi. B. dorsalis Complex dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada jenis tanaman hortikultura antara lain jambu biji, belimbing, tomat, melon, apel, cabai merah, dan mangga. Aktifitas lalat buah dalam menentukan tanaman inang ditentukan oleh bau, warna, bentuk dan aroma buah. Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aziz (2004) diketahui bahwa lalat buah khususnya Bactrocera dorsalis pada tanaman lombok, belimbing dan Mangga lebih tertarik pada spheres warna kuning. Oleh karena itu, peneliti mencoba memanfaatkan ketertarikan lalat buah terhadap warna+ untuk digunakan bersamaan dengan perangkap dari jaring-jaring bermuatan listrik Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi respon hama lalat buah terhadap cahaya lampu dibandingkan dengan perangkap bau, dan untuk mengetahui efektifitas perangkap jaring-jaring bermuatan listrik. Penelitian ini menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu jenis atraktan (A) terdiri dari lampu bohlam berwarna kuning (A1) dan bau yang berasal dari senyawa kimia metil eugenol (A2). Serta faktor ukuran daya pada lampu bohlam yang terdiri dari 0 Watt (tanpa lampu), 5 Watt, 15 Watt, dan 25 Watt . sehingga akan diperoleh 8 kombinasi perlakuan yaitu: A1 P0, A1 P5, A1 P15, A1P25, A2 P0, A2 P5, A2 P15, A2 P25. Dengan parameter penelitian antara lain: Jenis serangga yang tertangkap; Penurunan daya baterai; Kondisi lingkungan; Jumlah serangga yang tertangkapHasil pengujian perangkap menunjukkan bahwa lalat buah hanya merespon atraktan bau dan tidak terpengaruh oleh atraktanwarna lampu. Untuk perlakuan dengan penambahan atraktan bau, jumlah serangga yang tertangkap tertinggi pada perlakuan A2P0 sebanyak 51 ekor dan jumlah serangga yang tertangkap terkecil pada perlakuan A2P15 sebanyak 4 ekor. Sedangkan untuk perlakuan dengan atraktan lampu rata-rata tidak mendapatkan hasil dengan jumlah tertinggi serangga yang tertangkap sebanyak 3 ekor pada perlakuan A1P5. Penurunan daya baterai tidak dipengaruhi oleh perbedaan perlakuan dan hanya terpengaruh oleh lamanya pemakaian. Rata-rata penurunan daya pada pemakaian 1 jam pertama adalah 0,3 Volt dan pada pemakaian 1 jam kedua adalah 0,1125 Volt. Penurunan daya baterai tidak berpengaruh terhadap jumlah penangkapan. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap aktifitas lalat buah. Jumlah rata-rata lalat yang tertangkap pada saat kondisi cuaca berawan dengan nilai tertinggi pada perlakuan A2P0 sebesar 27,8 ekor. Sedangkan jumlah rata-rata terkecil pada perlakuan A2P15 sebesar 7 ekor pada saat kondisi cuaca panas. Perlakuan daya lampu tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah serangga yang tertangkap. Jumlah serangga yang tertangkap terbesar pada perlakuan daya lampu 0 Watt dengan rata-rata sebesar 62,33 ekor.