Pemanfaatan limbah cair Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai bahan baku Selulosa bakteri dan aplikasinya sebagai Edible Cellulose Film (ECF) majian lama fermentasi dan lama perendaman film dalam gliseri

Main Author: LukiErse
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/148053/1/050800836.pdf
http://repository.ub.ac.id/148053/
Daftar Isi:
  • Selulosa merupakan komponen organik terbesar di bumi. Diperkirakan kebutuhan akan selulosa di dunia mencapai 1,5 x 1012 ton per tahun untuk aplikasi di berbagai bidang industri diantaranya farmasi, dan bidang pangan. Limbah cair VCO dapat digunakan sebagai media penghasil selulosa bakteri dengan tanpa penambahan nutrisi berupa gula bahkan perlu dilakukan pengenceran. Karena limbah cair VCO mengandung total gula hampir mencapai 20%. Indreswari (2000) telah mempelajari kemungkinan penggunaan selulosa nata de coco sebagai bahan pengemas. Namun bentuk lembaran kering nata tidak memiliki elastisitas yang baik dan rapuh sehingga belum efektif digunakan sebagai pengemas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama fermentasi dan lama perendaman dalam larutan gliserin terhadap karakteristik edible film selulosa bakteri. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor, yaitu: Faktor 1 : Lama fermentasi (8, 10,12 hari) dan Faktor 2: Lama perendaman dalam larutan gliserin (1, 1.5, 2 jam), sehingga didapatkan 9 kombinasi perlakuan. Data yang diperoleh dilakukan analisa ragam (ANOVA), dilanjutkan uji BNT 5% atau DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama fermentasi memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (α=0,01) pada parameter kadar air, kadar selulosa, ketebalan, "tensile strength", elongasi, daya serap air dan permeabilitas uap air. Sedangkan lama perendaman film dalam gliserin memberikan pengaruh sangat nyata (α=0,01) terhadap parameter kadar air, kadar selulosa, "tensile strength" dan elongasi, serta memberikan pengaruh nyata pada ketebalan, daya serap air dan permeabilitas uap air.ECF yang dibuat dari selulosa bakteri (nata) memiliki karekteristik ketebalan 0,024-0,046 mm, kadar air 5,491-7,027 %, kadar selulosa 90,923-94,417 %, ”tensile strength” 16,415-22,545 N/cm2, elongasi 10,139-13,782 %, permeabilitas uap air 0,005-0,008 gr/cm2, dan kecerahan 47,520-48,400. Kata kunci : selulosa bakteri, edible film, gliserin, plasticizer, tensile strength, elongasi