Studi Keamanan Pangan Produk Bakso di Kantin dan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Perguruan Tinggi se-Malang Raya kajian Formalin, Boraks dan Aspek Mikrobiologis
Main Author: | MariaPetronelaStefannie |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/147881/1/050801587.pdf http://repository.ub.ac.id/147881/ |
Daftar Isi:
- Masalah keamanan pangan bisa diakibatkan oleh tingkat higienitas dan penggunaan bahan tambahan yang tidak sesuai dengan aturan, salah satunya adalah formalin dan boraks. Salah satu produk yang dicurigai menjadi sasaran penyalahgunaan formalin dan boraks adalah bakso. Pada tahun 2005 BPOM pusat melakukan uji formalin dan boraks pada sampel bakso di beberapa kota di Indonesia dan ditemukan bahwa sampel yang diambil dari 7 wilayah positif mengandung formalin dan atau boraks. Hal-hal tersebut yang mendasari perlunya dilakukan pengujian baik secara kualitatif maupun kuantitatif terhadap produk bakso di kota Malang, khususnya di perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada di kota Malang mengingat kaum mahasiswa merupakan salah satu konsumen terbanyak produk bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keamanan produk bakso yang beredar di lingkungan perguruan tinggi se-Malang raya berdasarkan parameter ada tidaknya kandungan formalin dan boraks serta angka total mikroba pada sampel. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Multi Stage Cluster yaitu metode penentuan sampel dengan beberapa tahap (Kumar, 1996) dan diperoleh 9 perguruan tinggi yang dijadikan tempat pengambilan sampel yaitu Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Merdeka, Universitas Muhammadiyah, Universitas Islam Negeri, ABM, Akademi Keperawatan Malang, ITN, dan STPP Lawang. Dari hasil analisa diketahui dari 10 sampel ada 3 sampel terdeteksi mengandung boraks dengan kadar tertinggi 685,4524 ppm (sampel di STIE Malang Kuceckwara) dan terendah 448,6499 ppm (sampel di Universitas Merdeka). Untuk parameter formalin semua sampel dinyatakan aman. Untuk kadar air ada 4 sampel yang dinyatakan memenuhi standar yang ditetapkan SNI (maks. 70%) yaitu sampel bakso THP Unibraw, UIN, Unmuh dan STPP Lawang. Kadar protein yang ditetapkan SNI adalah min.9%, dari hasil analisa diketahui 2 sampel yang memenuhi yaitu sampel bakso ITN dan Akper Malang. Untuk parameter kadar abu dan kadar lemak semua sampel dinyatakan memenuhi standar kualitas bakso yang ditetapkan oleh SNI. Angka total mikroba yang ditetapkan SNI adalah maks. 1×10 5 CFU/ml, 5 dari 10 sampel telah memenuhi standar yaitu sampel yang diambil di UNM, Unmer, UIN, ITN dan STPP Lawang.