Pengaruh Tekanan dan Tinggi Pipa Riser Terhadap Tanaman Jeruk (Citrus sinesis) Dengan Sistem Irigasi Curah (Sprinkler Irrigation)

Main Author: HandayaniDiahPuspitarini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/147851/1/050700870.pdf
http://repository.ub.ac.id/147851/
Daftar Isi:
  • Tanaman jeruk merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada berbagai ketinggian, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, tergantung pada varietasnya. Tanaman jeruk termasuk dalam divisio spermatophyta , sub divisio Angiospermae , kelas Dicotyledoneae , ordo Rutaleceae , genus Citrus , dan species Citrus sp . Kekurangan air pada musim kemarau merupakan faktor utama bagi kemerosotan produksi jeruk, karena tanaman jeruk mempunyai perakaran yang halus sehingga mudah sekali terganggu pertumbuhannya apabila tanahnya kering, selain itu kualitas produksi jeruk juga tidak sebaik apabila kecukupan air. Atas dasar permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan memanfaatkan sistem irigasi curah untuk meningkatkan produksi saat musim kemarau. Sistem Irigasi curah (Sprinkler Irrigation) merupakan sistem irigasi yang diusahakan menyerupai keadaan hujan, dan biasa disebut " Sprinkler Irrigation" atau "overhead Irrigation". Fungsi utamanya adalah memberikan air secara merata dan efisien pada area pertanaman tertentu, dengan jumlah dan kecepatan yang kurang atau sama dengan laju penyerapan tanah akan air (kapasitas infiltrasi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan dan pipa Riser dengan sistem irigasi curah terhadap produksi tanaman jeruk. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor yang digunakan ada 2 yaitu : tekanan (P) terdiri dari 2 taraf yaitu tekanan 15 psi dan tekanan 25 psi, ketinggian riser terdiri dari 3 taraf yaitu ketinggian riser 50 cm, 100 cm, dan 150 cm. Penelitian menggunakan 2 kali ulangan. Data hasil pengamatan akan dianalisa menggunakan ANOVA kemudian dilakukan uji lanjutan pembandingan berganda yaitu BNT dengan selang kepercayaan 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa tekanan dan tinggi pipa riser mempunyai pengaruh terhadap debit keluaran dan pengaruh interaksi antar perlakuan tersebut berbeda nyata. Semakin besar tekanan dan tinggi pipa riser maka debit keluaran semakin besar. Debit rata-rata tertinggi dicapai pada kombinasi P2R3 sebesar 3.940 l/mnt, sedangkan yang terendah dicapai pada kombinasi P1R1 sebesar 2.639 l/mnt. Tekanan dan tinggi pipa riser juga mempunyai pengaruh terhadap luas sebaran sprinkler dan pengaruh interaksi antar perlakuan tersebut berbeda nyata. Semakin besar tekanan dan tinggi pipa riser maka luas sebaran sprinkler semakin besar. Luas sebaran rata-rata tertinggi dicapai pada kombinasi P2R3 sebesar 14.490 m 2, sedangkan yang terendah dicapai pada kombinasi P1R1 sebesar 3.686 m2. Tekanan dan tinggi pipa riser yang berpengaruh terhadap debit keluaran dan luas sebaran air mempengaruhi jumlah bakal buah dan buah. Pengaruh interaksi antar perlakuan tersebut berbeda nyata. Bakal buah dan buah rata-rata tertinggi dicapai pada kombinasi P2R3 sebesar 742.750 bakal buah dan 247.750 buah sedangkan yang terendah dicapai pada kontrol sebesar 299.300 bakal buah dan 94.000 buah. Tekanan yang efektif untuk produksi tanaman jeruk pada sistem irigasi curah adalah 25 Psi dan tinggi pipa riser yang efektif untuk produksi tanaman jeruk pada sistem irigasi curah adalah 150 cm dari permukaan tanah. Penggunaan metode irigasi curah dapat meningkatkan produksi tanaman jeruk hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan metode konvensional (kontrol).