Pengaruh Konsentrasi Katalis KOH dan Suhu terhadap Konversi Crude Palm Oil (CPO) menjadi Biodiesel
Main Author: | NurFitriKurniawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/147848/1/050700246.pdf http://repository.ub.ac.id/147848/ |
Daftar Isi:
- Ketersediaan minyak bumi yang saat ini semakin terbatas dan penggunaannya yang semakin meningkat serta harga minyak dunia yang melambung, menyebabkan perhatian terhadap penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar meningkat kembali. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai minyak nabati memiliki potensi cukup besar untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel (biodiesel), karena memiliki karakteristik yang serupa dengan bahan bakar mesin diesel yang berasal dari minyak bumi. Kebutuhan akan bahan bakar alternatif yang praktis dan ramah lingkungan semakin menjadi tuntutan. Pemilihan bahan-bahan alami menjadi pilihan utama untuk mengatasi ini. Penggunaan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen proses pembuatan biodiesel dari minyak kelapa sawit (CPO), mempelajari pengaruh konsentrasi katalis dan suhu dalam pembuatan biodiesel dari minyak kelapa sawit, serta menganalisis sifat karakteristik biodiesel hasil reaksi. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi katalis KOH dan suhu. Faktor I dan faktor II masing-masing terdiri dari 3 taraf. Percobaan diulang sebanyak 3 kali. Faktor I adalah konsentrasi katalis KOH 0,5%, 0,75%, 1% dan faktor II adalah suhu. Suhu yang digunakan adalah 35 o C, 45 o C dan 55 o C. Rendemen yang dihasilkan pada penelitian ini adalah 58,5-90,67%. Dari seluruh kombinasi perlakuan diperoleh rendemen tertinggi pada perlakuan dengan konsentrasi katalis 1% dengan suhu proses 55 o C. Perlakuan konsentrasi katalis dan suhu proses berpengaruh, terhadap: 1) viskositas, 2) densitas, 3) indeks setana, dan 4) rendemen biodiesel. Semakin tinggi konsentrasi katalis dan suhu proses yang digunakan maka viskositas dan densitasnya akan semakin rendah. Sedangkan indeks setana dan rendemen yang diperoleh semakin tinggi. Dari hasil pengujian karakteristik biodiesel diperoleh densitas biodiesel berkisar antara 0,877-0,885 g/ml, viskositas kinematik berkisar antara 5,226-7,932 cSt, indeks setana berkisar antara 45,716-48,265, titik nyala berkisar antara 100,67-104 o C dan kandungan air biodiesel berkisar antara 0,02-0,03%. Berdasarkan hasil pengujian karakteristik biodiesel diperoleh nilai densitas, titik nyala, kandungan air yang telah memenuhi nilai standar biodiesel menurut Forum Biodiesel Indonesia (FBI). Sedangkan nilai viskositas ada beberapa perlakuan yang telah memenuhi standar biodiesel menurut FBI. Untuk nilai indeks setana hanya perlakuan pada konsentrasi katalis 1% dengan suhu proses 55 o C yang sesuai standar biodiesel menurut FBI.