Analisis Segmentasi Pasar pada Konsumen Bakpao Telo dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering studi kasus di Sentra Pengembangan Agrobisnis Terpadu Pasuruan

Main Author: FianitaAriesanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/147830/1/050700691.pdf
http://repository.ub.ac.id/147830/
Daftar Isi:
  • Bakpao telo sebagai produk baru yang potensial membutuhkan pengembangan terkait dalam penentuan sasaran pasar atau segmentasi. Hal ini dilakukan agar pasar dapat terlayani secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui segmentasi konsumen bakpao telo berdasarkan aspek demografi, psikografi, geografi dan perilaku konsumen dengan metode fuzzy c-means clustering. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung dan membeli bakpao telo SPAT. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan accidental sampling . Penetapan jumlah responden dihitung dengan linier time function . Analisis data menggunakan fuzzy c-means clustering dengan 3 cluster. Karakter konsumen bakpao telo SPAT relatif homogen. Mayoritas konsumen cluster 1 adalah berusia 17-30 tahun, mayoritas konsumen cluster 2 adalah berusia 41-50 tahun dan mayoritas konsumen cluster 3 adalah berusia 31-40 tahun. Mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 2 bekerja sebagai wiraswasta dan konsumen pada cluster 3 bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Tingkat pendidikan mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 3 adalah sarjana (S1) dan konsumen pada cluster 2 adalah SLTA. Tingkat pendapatan konsumen pada ketiga cluster adalah diatas Rp 2.000.000/bulan. Secara geografi, konsumen dari ketiga cluster adalah masyarakat perkotaan. Berdasarkan karakteristik psikografi, konsumen bakpao telo SPAT merupakan masyarakat menengah keatas yang menyukai bakpao telo karena keunikan dan nilai gizinya. Perilaku konsumen dari ketiga cluster adalah konsumen mengkonsumsi bakpao telo setiap saat dengan frekuensi kunjungan dan konsumsi bakpao telo relatif tinggi. Konsumen memberikan respon positif terhadap keberadaan bakpao telo sebagai makanan alternatif dengan menempatkan faktor harga dalam pengambilan keputusan pembelian.