Penerapan Metode Supply Chain Management (SCM) dalam Pengadaan Bahan Baku studi kasus di PT Randhoetatah Cemerlang Pasuruan
Main Author: | YuliaKartikaningrum |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/147829/1/050700690.pdf http://repository.ub.ac.id/147829/ |
Daftar Isi:
- PT. Randhoetatah Cemerlang merupakan suatu perusahaan yang memproduksi ubi jalar menjadi produk makanan. Selama ini PT. Randhoetatah Cemerlang masih sering mengalami kekurangan dan atau kelebihan bahan baku dalam melakukan proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan metode Supply Chain Management dalam pengadaan bahan baku di PT. Randhoetatah Cemerlang melalui kelancaran aliran pasokan bahan baku. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2006 sampai dengan Januari 2007. Ketepatan jumlah dan waktu kedatangan bahan baku dapat tercapai jika jumlah bahan baku yang harus dipesan oleh perusahaan kepada pemasok dapat ditentukan. Penentuan jumlah bahan baku yang harus dipesan menggunakan metode Supply Chain Management diawali dengan penentuan periode kedatangan bahan baku, dilanjutkan dengan peramalan permintaan dan penentuan lead time (L) dengan formulasi L = . Selanjutnya dilakukan penentuan kuantitas bahan baku pada awal periode (I) dimana I)( nn xPL Σ t = It-1 – Dt-1 + Lt Q − , perhitungan order up to target (R) dengan persamaan R = D( L + 1) + SS, penentuan order quantity (Q) dengan formulasi Qt = Rt – It – Ot, dan on order quantity (O) dimana Ot = Σ −=−11 Lkkt Q . Seluruh perhitungan dilakukan secara berurutan pada setiap periode dan dimasukkan ke dalam tabel supply chain . Langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pengadaan bahan baku yang meliputi biaya pemesanan, biaya pembelian, biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan persediaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Supply Chain Management mempengaruhi kelancaran aliran pasokan bahan baku dengan lead time 2 hari dan safety stock sebesar 2,411 ton. Jumlah bahan baku yang datang per hari dapat ditentukan sehingga pemasok dapat mempersiapkan dan mengirim bahan baku sesuai dengan waktu dan jumlah yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan juga tidak mengalami kekurangan dan atau kelebihan bahan baku untuk proses produksi. Hasil perhitungan biaya menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Supply Chain Management , biaya pemesanan mengalami penurunan sebesar Rp.440.400,00; biaya pembelian meningkat sebesar Rp.151.830.000,00; dan tidak terdapat biaya kekurangan persediaan sehingga perusahaan dapat mengurangi total biaya pengadaan bahan baku sebesar Rp. 485.618.400,00 per tahun.