Studi perbaikan kualitas keripik kentang di Pusat Keripik Kentang Agronas ‘Gizi Food’ Batu
| Main Author: | DiajengSariPC |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2007
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/147800/1/050800889.pdf http://repository.ub.ac.id/147800/ |
Daftar Isi:
- Keripik kentang merupakan makanan ringan yang mengutamakan kerenyahan (texture), kenampakan (appearance) dan warna yang dapat diperoleh dengan perlakuan perendaman dalam larutan kapur dan blanching. Dari penghitungan sample larutan kapur yang dipakai di UKM ‘Gizi Food’, diperoleh kadar larutan kapur berkisar antara 0,36% sampai 0,55%. Perlakuan blanching setelah perendaman kapur dilakukan UKM ‘Gizi Food’ selama 3 – 5 menit perebusan. Penelitian dilakukan 2 tahap. Tahap pertama yaitu untuk mencari 3 perlakuan terbaik pada skala laboratorium Pada tahap kedua, penelitian dilakukan di UKM ‘Gizi Food’ dengan tujuan mencari perlakuan terbaik dari penerapan 3 perlakuan terbaik di skala proses UKM yang kemudian akan dibandingkan dengan produk keripik kentang UKM. Dari pengamatan skala laboratorium dihasilkan 3 perlakuan terbaik yaitu perlakuan perendaman kapur 0.7% blanching 4 menit, perendaman kapur 0.7% blanching 6 menit dan perendaman kapur 1% blanching 2 menit. Perlakuan diterapkan dalam proses pengerjaan di UKM sebagai penelitian tahap kedua. Hasilnya dibandingkan dengan keripik kentang UKM. Didapatkan kesimpulan bahwa keripik kentang perlakuan perendaman kapur 0.7% blanching 6 menit lebih baik daripada keripik kentang UKM dan keripik kentang lainnya. Perbandingan keripik kentang terpilih dari keripik kentang UKM, untuk daya kembang menghasilkan daya kembang 5% persen lebih baik, kadar air 2% lebih baik, rerata nilai tekstur 13% persen lebih baik, dan rerata nilai warna 6% persen lebih baik dari produk keripik kentang UKM, untuk daya serap uap air, keripik kentang memiliki daya serap uap air 0,9% lebih besar daripada keripik kentangUKM. HPP sebelum penerapan teknologi adalah Rp.47.161,59, dan HPP sesudah penerapan teknologi adalah Rp. 47.381,59.