Proses Ekstraksi, Pengujian Aktivitas Penangkap Radikal dan Penghambatan Pembentukan Peroksida Ekstrak Ubijalar Kuning Varietas Daya dengan Berbagai Rasio Pelarut Heksana:Etanol
Main Author: | NadiaNareswari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/147759/1/050700468.pdf http://repository.ub.ac.id/147759/ |
Daftar Isi:
- Ubijalar kuning varietas Daya merupakan salah sumber antioksidan, yaitu beta karoten dan senyawa fenolat. Ekstraksi dengan pelarut yang memiliki polaritas berbeda akan menghasilkan ekstrak dengan konsentrasi beta karoten dan fenol yang berbeda. Hal ini menyebabkan aktivitas antioksidan yang dihasilkan berbeda pula. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rasio heksana:etanol yang dapat menghasilkan ekstrak dengan aktivitas antioksidan tertinggi. Berbagai rasio pelarut heksana:etanol digunakan sebagai perlakuan dalam penelitian ini untuk mewakili campuran pelarut dengan berbagai derajat polaritas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu, rasio heksana-etanol (4:0, 3:1, 2:2, 1:3 dan 4:0). Analisa yang dilakukan adalah kadar beta karoten, fenol, warna, serta aktivitas antioksidan (penangkap radikal dan penghambatan peroksida). Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA, jika terdapat perbedaan, maka dilanjutkan dengan uji Duncant Multiple Range Test (DMRT) 5%. Dalam penelitian ini juga diuji korelasi antara kadar beta karoten dan fenol dengan aktivitas antioksidan menggunakan analisa regresi linier berganda prosedur eliminasi “backward”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 1900 ppm, aktivitas penangkapan radikal pada ekstrak dengan rasio heksana:etanol 4:0 = 3:1 = 2:2 = 1:3 > 0:4. Ekstrak dengan rasio heksana:etanol 3:1 dan 0:4 memiliki nilai EC50 paling rendah. Analisis linier berganda menunjukkan bahwa total fenol adalah faktor yang paling berpengaruh pada aktivitas penangkap radikal bebas dengan nilai koefisien korelasi sebesar 74,9%. Aktivitas penghambatan peroksida pada ekstrak dengan rasio heksana:etanol 2:2 > 1:3 = 0:4 > 3:1 >4:0. Analisis linier berganda menunjukkan bahwa beta karoten adalah faktor yang paling berpengaruh pada aktivitas penghambatan pembentukan peroksida dengan nilai koefisien korelasi sebesar 63,4%. Aktivitas penghambatan pembentukan peroksida tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan aktivitas penangkapan radikal bebas dengan nilai koefisien korelasi sebesar 27,56%. Perlakuan terbaik untuk aktivitas penangkap radikal adalah ekstrak pada rasio heksana:etanol 1:3 dan 0:4, sedangkan untuk aktivitas penghambatan peroksida adalah ekstrak pada rasio 2:2.