Rancang Bangun Model Greenhouse dengan Suhu Terkontrol
Main Author: | Novianty |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/147743/1/050703332.pdf http://repository.ub.ac.id/147743/ |
Daftar Isi:
- Greenhouse (rumah kaca) merupakan bangunan pertanian yang digunakan untuk kegiatan budidaya tanaman pertanian. Greenhouse diperlukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit dari luar serta mendapatkan kondisi lingkungan yang ideal bagi tanaman. Suhu, kelembaban udara (RH) dan intensitas sinar matahari merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanamam oleh karena itu suhu, kelembaban udara dan intensitas sinar matahari didalam ruang greenhouse harus diatur sesuai dengan kebutuhan hidup tanaman. Penggunaan greenhouse dengan suhu terkontrol merupakan solusi dimana suhu dapat diatur dengan yang kita inginkan dan tentunya sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Penelitian ini bertujuan merancang bangun model greenhouse dengan suhu terkontrol dan menganalisis kebutuhan energi listrik untuk alat kontrol suhu, yang mana dibatasi pada pembahasan tidak membahas sistem kontrol dan budidaya dari tanaman serta tidak membahas pengaruh kemampuan AC ( Air Conditioner ) terhadap kelembaban. Penelitian dilaksanakan di Lab.Daya dan Mesin Pertanian,Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2007 sampai April 2007. Alat dan bahan yang digunakan : thermometer suhu untuk mengukur suhu, AC ( Air Conditioner ) fiberglass serta kayu sebagai kerangka dan interior greenhouse . Rancangan greenhouse yang dibuat merupakan prototype dengan ukuran panjang*lebar*tinggi (2m*1m*2m) dengan bahan fiberglass dan kayu sebagai kerangka serta dilengkapi dengan interior greenhouse yang berbentuk rak untuk tanaman, ventilasi untuk pertukaran udara, sistem irigasi untuk pemenuhan air pada tanaman dan sistem drainase dengan menggunakan talang untuk pengaliran air. Perhitungan yang dilakukan adalah kebutuhan energi listrik serta volume ruangan, dimana data yang dibutuhkan adalah data dalam ruangan yang mencakup : volume ruangan (panjang*lebar*tinggi), spesifikasi/kemampuan dari AC ( Air Conditioning) : berapa PK AC yang digunakan, suhu (T). Data luar ruangan yang mencakup : radiasi, konduksi, konveksi, pengamatan suhu dalam ruangan dan luar ruangan jam 06.00;08.00; 10.00;12.00;14.00 dan 16.00 WIB. Spesifikasi greenhouse yang memiliki panjang 2m*lebar 1m*tinggi 2m didapat volume greenhouse tersebut 3,5 cm3. Atap yang dibuat berbentuk rumah yang berfungsi untuk menerima intensitas cahaya matahari yang diperlukan oleh tanaman dengan derajat kemiringan 370. Lantai greenhouse berbahan beton, dinding dan atap greenhouse berbahan fiberglass . Perpindahan panas pada greenhouse terjadi pada dinding, atap maupun lantai. Perpindahan panas ini dapat menyebabkan kinerja yang dilakukan oleh AC meningkat. Perpindahan panas secara konduksi terjadi pada dinding, atap dan lantai dengan besar perpindahan panas pada jam 08.00 yaitu 4949,12 Watt, jam 10.00 yaitu 5209,6 Watt, jam 12.oo yaitu 6121,21 Watt, jam 14.00 yaitu 5634,392 Watt dan jam 16.00 yaitu 5320,304 Watt dimana didapat perpindahan panas yang besar terjadi pada jam 12.00 sedangkan perpindahan panas yang kecil terjadi pada jam 08.00. Hasil perpindahan radiasi terbesar juga terjadi pada siang hari 1,20942 x 10-16 Watt dan terkecil terjadi pada pagi hari 7,7083 x 10-17 Watt, demikian dengan baban total yang didapat (konduksi+radiasi) terbesar terjadi pada jam siang hari dan terkecil terkecil terjadi pada pagi hari. Dari perpindahan panas tersebut didapatkan hasil yang dikeluarkan (energi) oleh AC tersebut terbesar pada jam 12.00 yaitu 1916,34 Watt sedangkan energi terkecil dikeluarkan pada jam 08.00 yaitu 1549,29 Watt dimana rata-rata beda suhu 8,370 C