Pembuatan Angkak dari Ampas Tapioka Menggunakan Kapang Monascus purpureus sera Analisis Break Event Point dan Payback Period : kajian Lama Fermentasi dan Jumlah Penambahan Inokulum

Main Author: FridaRianaDewi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/147697/1/050702566.pdf
http://repository.ub.ac.id/147697/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu fermentasi dan jumlah penambahan inokulum terhadap produksi pigmen angkak, serta menghitung Break Event Point dan Payback Period angkak dari ampas tapioka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor, yaitu faktor lama fermentasi yang terdiri dari 3 level (F1=13 hari; F2=17 hari; F3=21 hari) dan faktor jumlah penambahn inokulum yang juga terdiri dari 3 level (I1=7,5%; I2=10%; I3=12,5%), dengan masing-masing 3 kali ulangan. Analisa dilakukan terhadap pH, kadar air, rendemen, dan kadar pigmen. Pemilihan alternatif terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Multiple Atribute. Berdasarkan hasil penelitian dari sembilan perlakuan didapatkan perlakuan terbaik pembuatan angkak yaitu dari lama fermentasi 21 hari dan jumlah penambahan inokulum 10% (F3I2). Angkak yang didapatkan dari perlakuan tersebut mengandung kadar air sebesar 14,35%; pH sebesar 4,8; rendemen 33,52%; dan kadar pimen 0,70 gr/kg. Analisis finansial pada perlakuan terbaik memberikan hasil bahwa usaha pembuatan angkak dari ampas tapioka layak didirikan. Harga pokok produksi per kemasan @ 41 kg Rp.6.200,00 dan harga jual Rp. 8.000,00 dengan keuntungan 30%. BEP akan diperoleh pada produksi 11.214 kemasan yang besarnya Rp.26.873.800,00. Hasil perhitungan Payback Period didapat bahwa investasi yang ditanam akan kembali setelah jangka waktu 4 tahun 6 bulan 24 hari.