Keamanan Pangan Mikrobiologi Ikan Cakalang Beku ekspor (Katsuwonus pelamis) pada 4 Industri Pembekuan Ikan di Kendari – Sulawesi Tenggara

Main Author: Musdalifa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/147554/1/050602334.pdf
http://repository.ub.ac.id/147554/
Daftar Isi:
  • Produk perikanan di Indonesia diperkirakan sekitar 4,5 juta ton per tahun, sedangkan di Indonesia Exclusive Economic (ZEE) produksi mencapai sebanyak 2,1 juta ton per tahun, sehingga produksi total perikanan Indonesia diperkirakan mencapai 6,6 juta per tahun. Ikan merupakan jenis makanan yang mudah rusak dan perlu diproses dengan pengawetan untuk meningkatkan umur simpan, salah satu metode pengawetan adalah pembekuan. Kemanan pangan adalah sebuah kondisi dimana makanan bebas dari kontaminasi biologis, kimiawi dan fisik termasuk kontaminasi mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa aspek mikrobilogi dari ikan cakalang segar dan ikan cakalang beku yang merupakan aspek penting dari keamanan pangan. Uji penentuan mikrobiologi yang dilakukan adalah sebagai berikut : Uji TPC ( total plate count ), E. Coli, Salmonella dan Vibrio chollerae . Hipotesa dari penelitian ini adalah ikan cakalang segar mengandung mikroba awal seperti E. Coli , S almonella dan Vibrio chollerae . Hal ini dapat di kurangi atau ditingkatkan tergantung pada praktek pemrosesan. Pada 4 Industri pembekuan ikan terdapat beberapa perbedaan dalam praktek pemrosesan yang akan berdampak pada perbedaan dalam hal kualitas dan keamanan produk mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan analisa TPC ( total plate count ), semua Industri memiliki nilai TPC dibawah batas standar ekspor : 5 x 10 5 Cfu/g. Berdasarkan analisa E. Coli semua Industri memiliki jumlah E. Coli dibawah < 3 MPN/gr, sehingga memenuhi standar ekspor. Sedangkan uji Salmonella dan Vibrio chollerae menunjukkan hasil yang negatif pada semua Industri.