Uji Kinerja Lapang Mesin Pemanen Kentang Tipe Satu Lajur dengan Penggali Sisir di Perkebunan Kentang Desa Junggo, Kecamatan Bumi Aji, Batu

Main Author: TriAmbarWulan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/147544/1/050602322.pdf
http://repository.ub.ac.id/147544/
Daftar Isi:
  • Usaha peningkatan produk pertanian khususnya tanaman kentang, dihadapkan pada beberapa kendala yang dapat menyebabkan penerunan kualitas produk kentang itu sendiri. Kendala-kendala tersebut diantaranya adalah keterbatasan lahan, keterbatasan jumlah tenaga kerja dan pelaksanaan praktek-praktek pertanian tradisional yang kurang efisien terutama pada proses pemanenan. Salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pengenalan mesin pemanen kentang tipe satu lajur dengan penggali sisir (Mahmud, 2006). Pada penelitian sebelumnya pengujian mesin pemanen kentang dilakukan dalam bentuk simulasi di laboratorium, untuk mengetahui kinerja komponen-komponen fungsionalnya. Oleh karena itu untuk mengetahui tingkat keberhasilannya dalam memanen kentang, masih perlu dilakukan uji kinerja mesin pemanen kentang di lapang. Tujuan penelitian ini adalah menguji kinerja mesin pemanen kentang tipe satu lajur dengan penggali sisir dan membandingkannya dengan pemanenan secara manual yang menggunakan cangkul. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23-24 Maret 2006, di Ds. Junggo, Kec. Bumi Aji, Batu-Malang. Lahan yang digunakan dalam pengujian merupakan lahan kentang siap panen dengan kondisi lahan datar. Rata-rata umur tanaman kentang pada lahan tersebut 3-4 bulan, jarak penanaman 25-30 cm, panjang guludan 7,65 m, lebar guludan 50 cm, tinggi guludan 20 cm, jarak antar guludan 28 cm dan umbi terletak pada kedalaman 10 cm. Jenis tanah pada lahan tersebut merupakan jenis tanah andosol yang berstruktur granuler halus, berkelas lempung dengan kadar air 79,008%. Kendala terbesar yang terjadi dalam pengujian lapang adalah adanya slip total pada tenaga penggerak yaitu traktor roda dua. Sehingga komponen-komponen fungsional mesin tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan, yang akhirnya menyebabkan mesin pemanen kentang tidak beroperasi dengan baik. Penyebab terjadinya slip total pada roda penggerak tersebut diantaranya karena kondisi tanah yang tidak sesuai dengan berat mesin yang diujikan (kadar air tanah yang relatif tinggi) dan adanya penumpukan volume tanah diatas penggali dan konveyor. Kecepatan Kerja Mesin Pemanen Kentang tipe satu lajur dengan Penggali Sisir adalah 633,79 m/jam dengan Kapasitas Kerja sebesar 0,035 ha/jam. Efisiensi Kerja Lapang mesin pemanen kentang relatif rendah yaitu 29,001 %, disebabkan karena nilai slip roda yang nilainya tinggi yaitu sebesar 72,981 %. Konsumsi Bahan Bakar yang dibutuhkan selama pemanenan berlangsung sebesar 0,384 ml/dtk. Efektifitas Pemanenan dari Mesin Pemanen Kentang sebesar 94,69 %. Dari keseluruhan total umbi yang terpanen, umbi yang rusak akibat pemanenan secara mekanis hanya sebesar 351,59 gr. Jadi prosentase kerusakan yang disebabkan oleh mesin pemanen adalah 4,403 %. Kapasitas kerja lapang pemanenan secara mekanis lebih tinggi daripada pemanenan secara manual, karena pada pemanenan secara mekanis kecepatan pemanenannya relatif stabil. Sedangkan pemanenan secara manual kecepatan pemanenannya dipengaruhi oleh faktor manusia, dimana semakin lama bekerja maka kecepatan pemanenannya akan semakin menurun. Efektifitas pemanenan pada pemanenan secara mekanis lebih rendah dari pada proses pemanenan secara manual, dan prosentase kerusakan umbi kentang pada pemanenan secara mekanis lebih tinggi daripada pemanenan secara manual karena pada pemanenan manual yang dikerjakan dengan menggunakan cangkul memungkinkan tingkat ketelitiannya lebih tinggi.