Pengaruh Latihan Fisik (Treadmill) Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) dan Gambaran Histopatologi Jantung Pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Diabetes Mellitus Tipe 2
Main Author: | Rahman, Aziz Aninur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1473/1/Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/1473/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/1473/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/1473/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/1473/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/1473/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/1473/7/BAB%20VI.pdf http://repository.ub.ac.id/1473/8/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/1473/ |
Daftar Isi:
- Diabetes Mellitus tipe 2 (DMT2) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan adanya resistensi insulin dan penurunan fungsi sel pankreas. DMT2 yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi ke berbagai organ akibat keadaan hiperglikemia yang muncul dan peningkatan produksi radikal bebas. Latihan fisik diharapkan dapat mengurangi kerusakan dan gangguan pada jaringan tubuh dengan meningkatkan metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik (treadmill) terhadap kadar Malondialdehyde (MDA) jantung dan gambaran histopatologi jantung pada tikus (Rattus norvegicus) model DMT2. Tikus model DMT2 dihasilkan dengan induksi 40 gram/ekor/hari pakan tinggi lemak (High Fat-Diet) selama 63 hari dan multiple low-dose Streptozotocin 30 mg/kg secara intraperitoneal. Penelitian ini menggunakan tiga kelompok tikus, yaitu kelompok normal sedentari, DMT2 sedentari dan DMT2 latihan fisik. Latihan fisik diberikan 6 hari dalam seminggu selama 10 minggu, dengan kecepatan dan durasi yang meningkat setiap 2 minggu, dimulai dari 10 meter/menit selama 10 menit hingga mencapai 27 meter/menit selama 60 menit. Kadar MDA diukur dengan uji Thiobarbituric Acid Reactive Substance (TBARS) secara spektrofotometri dan gambaran histopatologi jantung diwarnai menggunakan Hematoxylin-Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik (treadmill) dapat menurunkan kadar MDA jantung secara signifikan (p<0.05) dan memperbaiki kerusakan myocardium yang terlihat dari berkurangnya deformasi nukleus dan myofibril disintegrasi, sehingga dapat disimpulkan latihan fisik (treadmill) dapat menurunkan kadar MDA jantung dan memperbaiki histopatologi jantung pada tikus model DMT2.