Pengaruh Fitoestrogen Ekstrak Kedelai (Glycine max) Sebagai Kontrasepsi Wanita Terhadap Kadar Malondialdehida (MDA) Dan Histologi Ovarium Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Main Author: | Agustiar, Dian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1469/1/Dian%20Agustiar.pdf http://repository.ub.ac.id/1469/ |
Daftar Isi:
- Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kebuntingan dengan menggunakan alat maupun obat. Namun, penggunaan alat kontrasepsi pada wanita menimbulkan efek merugikan seperti sakit kepala, depresi, letih, kegemukan, dll. Menindaklanjuti hal tersebut, pada penelitian ini menggunakan ekstrak kedelai (Glycine max) yang mengandung fitoestrogen isoflavon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kedelai terhadap kadar MDA ovarium dan histologi organ ovarium. Pada penelitian ini digunakan tikus (Rattus norvegicus) betina yang dalam kondisi fertil dengan berat rerata 200 gram. Tikus dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan dosis 25 mg/ekor (P1), perlakuan dosis 50 mg/ekor (P2), dan perlakuan dosis 75 mg/ekor (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fitoestrogen ekstrak kedelai secara signifikan (p<0,05) menurunkan kadar MDA ovarium dan meningkatkan jumlah folikel atresi ovarium. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fitoestrogen dalam ekstrak kedelai dengan dosis 25mg/ekor merupakan dosis efektif dalam menurunkan kadar MDA ovarium, sedangkan dosis 75mg/ekor (P3) merupakan dosis efektif sebagai kandidat kontrasepsi wanita berdasarkan peningkatan jumlah folikel atresi.