Identifikasi Desa Tertingggal untuk Membantu Pemerataan Pembangunan Nasional Menggunakan Metode SMARTER dan ORESTE

Main Author: Praptiwi, RiskaAmalia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/146740/1/skripsi-Riska_Amalia_Praptiwi-115060802111008.pdf
http://repository.ub.ac.id/146740/
ctrlnum 146740
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/146740/</relation><title>Identifikasi Desa Tertingggal untuk Membantu Pemerataan Pembangunan Nasional Menggunakan Metode SMARTER dan ORESTE</title><creator>Praptiwi, RiskaAmalia</creator><subject>005 Computer programming, programs, data</subject><description>Pada tahun 2014 Marwan Jafar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dalam Rapat Kerja Nasional menyatakan bahwa jumlah desa tertinggal mencapai 24,48 % atau 18.126 desa, untuk mengatasi hal tersebut, Departemen Pekerjaan Umum Indonesia telah menyusun Teknis Identifikasi Lokasi Desa Tertinggal, Desa Terpencil, dan Pulau &#x2013; Pulau Kecil. Menurut DPU terdapat 11 kriteria untuk sarana dan prasarana infrastruktur untuk kriteria desa tertinggal. Beberapa indikator desa atau daerah tertinggal sebagian besar terkait dengan hasil survei Potensi Desa yang dilakukan BPS sejak tahun 1980 sampai 2014 secara berturut - turut. Berhubungan kondisi tersebut, didapatkan kriteria desa tertinggal berdasarkan DPU dan data indikator PODES oleh BPS maka dapat diterapkan pada Identifikasi Desa Tertinggal. Dalam penelitian ini studi kasus yang dipilih adalah data hasil sensus Potensi Desa di BPS Kabupaten Magetan. Aplikasi ini menggunakan metode SMARTER (Simple Multi-Attribute Rating Technique Exploiting Ranks) sebagai perhitungan bobot pada kriteria dan metode ORESTE digunakan untuk perankingan desa tertinggal. Pada sistem ini metode SMARTER menggunakan rumus pembobotan Rank Order Centroid (ROC) agar pembobotan ini proposional yang mencerminkan jarak dan prioritas setiap kriteria dengan tepat. Selanjutnya proses perankingan pada metode ORESTE melalui 3 tahap utama yaitu Proyeksi Matriks Posisi, Ranking Proyeksi dan Agegrasi dari Ranking Global. Pengujian pada sistem ini salah satu diantaranya adalah pengubahan parameter ORESTE(nilai &#x221D;) dan didapatkan akurasi kecocokan mencapai 91.49% terhadap data pakar desa tertinggal dari BPS Kabupaten Magetan dengan jumlah alternatif 100% data dan dengan alpha 0.03</description><date>2016-01-27</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/146740/1/skripsi-Riska_Amalia_Praptiwi-115060802111008.pdf</identifier><identifier> Praptiwi, RiskaAmalia (2016) Identifikasi Desa Tertingggal untuk Membantu Pemerataan Pembangunan Nasional Menggunakan Metode SMARTER dan ORESTE. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FTIK/2016/201/051601519</relation><recordID>146740</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Praptiwi, RiskaAmalia
title Identifikasi Desa Tertingggal untuk Membantu Pemerataan Pembangunan Nasional Menggunakan Metode SMARTER dan ORESTE
publishDate 2016
isbn 1150608021110
topic 005 Computer programming
programs
data
url http://repository.ub.ac.id/146740/1/skripsi-Riska_Amalia_Praptiwi-115060802111008.pdf
http://repository.ub.ac.id/146740/
contents Pada tahun 2014 Marwan Jafar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dalam Rapat Kerja Nasional menyatakan bahwa jumlah desa tertinggal mencapai 24,48 % atau 18.126 desa, untuk mengatasi hal tersebut, Departemen Pekerjaan Umum Indonesia telah menyusun Teknis Identifikasi Lokasi Desa Tertinggal, Desa Terpencil, dan Pulau – Pulau Kecil. Menurut DPU terdapat 11 kriteria untuk sarana dan prasarana infrastruktur untuk kriteria desa tertinggal. Beberapa indikator desa atau daerah tertinggal sebagian besar terkait dengan hasil survei Potensi Desa yang dilakukan BPS sejak tahun 1980 sampai 2014 secara berturut - turut. Berhubungan kondisi tersebut, didapatkan kriteria desa tertinggal berdasarkan DPU dan data indikator PODES oleh BPS maka dapat diterapkan pada Identifikasi Desa Tertinggal. Dalam penelitian ini studi kasus yang dipilih adalah data hasil sensus Potensi Desa di BPS Kabupaten Magetan. Aplikasi ini menggunakan metode SMARTER (Simple Multi-Attribute Rating Technique Exploiting Ranks) sebagai perhitungan bobot pada kriteria dan metode ORESTE digunakan untuk perankingan desa tertinggal. Pada sistem ini metode SMARTER menggunakan rumus pembobotan Rank Order Centroid (ROC) agar pembobotan ini proposional yang mencerminkan jarak dan prioritas setiap kriteria dengan tepat. Selanjutnya proses perankingan pada metode ORESTE melalui 3 tahap utama yaitu Proyeksi Matriks Posisi, Ranking Proyeksi dan Agegrasi dari Ranking Global. Pengujian pada sistem ini salah satu diantaranya adalah pengubahan parameter ORESTE(nilai ∝) dan didapatkan akurasi kecocokan mencapai 91.49% terhadap data pakar desa tertinggal dari BPS Kabupaten Magetan dengan jumlah alternatif 100% data dan dengan alpha 0.03
id IOS4666.146740
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:48:38Z
last_indexed 2021-10-28T07:34:09Z
recordtype dc
_version_ 1751454633220374528
score 17.538404