Efek Terapi Ekstrak Etanol Daun Sawo Manila (Manilkara zapotta) Terhadap Gastroenteritis Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Induksi Escherichia coli Berdasarkan Kadar Malondyaldehide (MDA) Dan Histopatologi Kolon
Main Author: | Nurhidayati, Riski |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1462/1/RISKI%20NURHIDAYATI.pdf http://repository.ub.ac.id/1462/ |
Daftar Isi:
- E. coli menghasilkan endotoksin yang menyebabkan gastroenteritis. Gastroenteritis ditandai dengan adanya inflamasi pada membran mukosa saluran pencernaan dan ditandai dengan diare dan muntah. Daun sawo (Manilkara zapota L.) mengandung flavonoid dan tannin yang berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapotta) terhadap gastroenteritis pada tikus putih (Rattus norvegicus) induksi E. coli berdasarkan kadar Malondyaldehide (MDA) dan histopatologi kolon. Rancangan penelitian ini bersifat eksperimental dengan post test control only menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian menggunakan hewan model tikus putih (Rattus norvegicus) jantan berumur 5-6 minggu yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif. Kelompok terapi ekstrak etanol daun sawo dengan dosis 200 mg/kg BB, 300 mg/kg BB dan dosis 400 mg/kg BB. Kadar MDA diukur dengan metode TBA dan histopatologi kolon menggunakan pewarnaan HE (Hematoksilin-Eosin). MDA dianalisis dengan one way ANOVA dengan tingkat kepercayaan = 0.05 dan histopatologi kolon dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi ekstrak etanol daun sawo dosis 400 mg/kg BB merupakan dosis terbaik yang mampu menurunkan kadar MDA organ kolon serta mampu memperbaiki kerusakan mukosa kolon ditandai dengan tidak adanya erosi epitel serta menurunnya infiltrasi sel radang. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sawo manila dapat digunakan sebagai terapi gastroenteritis.