Analisis Resiko Bahaya Busur listrik Pada Sistem Instalasi Tegangan Rendah di PT. KEBON AGUNG Kota Malang
Daftar Isi:
- PT. KEBON AGUNG adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi gula yang menggunakan sistem kelistrikan di dalamnya. Apabila sistem proteksi tidak mampu bekerja dengan baik, maka akan berakibat terjadinya kerugian yang besar baik dari kerusakan pada peralatan instalasi maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik. Kondisi akan sangat berbahaya jika terdapat gangguan hubung singkat yang tidak dapat segera dipadamkan yang dapat menimbulkan busur listrik dengan temperatur hingga 19.000°C. Dengan temperatur yang sedemikian panas, busur listrik dapat menyebabkan luka bakar dapat menyebabkan kebakaran pada tubuh manusia dan peralatan. Resiko bahaya busur listrik dapat dianalisis menggunakan studi hubung singkat tiga fasa dan koordinasi peralatan pengaman arus lebih. Studi hubung singkat tiga fasa digunakan untuk menentukan arus hubung singkat terbesar pada titik gangguan yang disebut dengan bolted fault current. Sedangkan studi koordinasi peralatan pengaman arus lebih digunakan untuk menentukan waktu pemutusan gangguan pada circuit breaker pada berbagai macam nilai bolted fault current. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peralatan yang memiliki resiko bahaya paling tinggi adalah PLN Trafo 1, PLN Trafo 2, Panel Sentral, GRUP 6, dan MCC 8, yaitu kategori 3. Kategori bahaya 3 merupakan kategori bahaya tingkat tinggi yang dapat menyebabkan luka bakar yang melebihi stadium tiga sehingga dapat menyebabkan pembekuan pembuluh darah dan luka bakar serius pada seluruh lapisan kulit, yaitu epidermis, dermis dan hipodermis. Efek luka bakar tersebut adalah otot pada luka bakar akan mengalami mati rasa dan jaringan di bawah kulit akan mengalami kerusakan yang parah. Hal yang menyebabkan peralatan tersebut memiliki kategori bahaya yang tinggi adalah waktu pemutusan gangguan circuit breaker yang cukup lama yaitu 0,4 detik akibat dari operasi short time delay trip dari circuit breaker berjenis Siemens Air Circuit Breaker 3WL ETU25B yang menyebabkan energi insiden busur listrik bernilai tinggi, yaitu 11,96 dan 11,86 cal/cm2. Sedangkan untuk PLN Trafo 1, PLN Trafo 2, dan Panel Sentral disebabkan oleh waktu pemutusan koordinasi circuit breaker yang berlangsung lebih dari >0,4 detik yang mengacu pada circuit breaker Grup 6 yang memiliki waktu pemutusan paling lama. Resiko bahaya tersebut dapat diminimalisasi dengan menggunakan Personal Protective Equipment (PPE) yang tepat atau dengan menurunkan pengaturan waktu operasi short time delay trip dari 0,4 detik menjadi 0,1 detik untuk kategori bahaya 1 dan 0,2 detik untuk kategori bahaya 2.