Sistem Pakar Psikodiagnostik pada Diagnosis Kepribadian Individu dengan Alat Tes EPPS menggunakan Metode Forward Chaining
Main Author: | Darwanti, FebrulianaDwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/145703/1/051205769.pdf http://repository.ub.ac.id/145703/ |
Daftar Isi:
- Sistem Pakar Psikodiagnostik - EPPS adalah suatu sistem untuk meneliti psikologis seseorang khususnya untuk mengetahui kepribadian individu secara cepat, praktis, dan efisien dengan alat tes EPPS. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) merupakan alat tes dalam ilmu psikologi yang mempunyai realibilitas yang cukup tinggi. Dalam EPPS terdapat metode perhitungan dan parameter yang dapat digunakan untuk menentukan profil kepribadian. Pelaksanaan serta perhitungan hasil tes EPPS selama ini dilaksanakan secara manual. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk pelaksanaan serta pengolahan hasil tes oleh pakar psikologi. Sistem Pakar Psikodiagnostik – EPPS dibangun dengan tujuan untuk membantu pakar dalam pengolahan hasil tes EPPS serta mempermudah testee atau individu yang di tes dalam melaksanakan tes kepribadian. Sistem ini dibangun menggunakan metode forward chaining. Perancangan sistem dilakukan untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan user baik pakar maupun testee. Arsitektur sistem pakar dibangun sesuai kebutuhan sistem, mulai dari antarmuka, fasilitas penjelasan, representasi pengetahuan, serta mesin inferensi. Mesin inferensi yang ada pada arsitektur sistem merupakan metode perhitungan yang ada pada alat tes EPPS. Gejala yang merupakan titik awal dari metode forward chaining merupakan parameter-parameter yang ada pada alat tes EPPS. Solusi akhir yang dicapai adalah diagnosis kepribadian individu yang merupakan hasil akuisisi serta representasi pengetahuan dari pakar. Keseluruhan tahapan ini kemudian dirancang dalam suatu algoritma dan diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL. Dilakukan tiga macam pengujian terhadap implementasi sistem yang telah dibangun, yaitu uji akurasi, uji blackbox, serta User Acceptance Test (UAT). Uji akurasi dilakukan dengan membandingkan nilai 16 parameter antara manual dengan sistem. Diperoleh tingkat akurasi sebesar 93.33%. Analisis terhadap 6.66% ketidakakurasian menunjukkan nilai tidak akurat karena human-error. Uji black box dilakukan terhadap beberapa kasus uji yang telah disusun berdasarkan fungsifungsi yang ada pada sistem. Diperoleh tingkat kevalid-an 100% yang berarti fungsional sistem dapat berjalan dengan baik. UAT dilaksanakan untuk mengetahui penerimaan user terhadap sistem yang dibangun. Hasil UAT menunjukkan nilai 57% pada taraf sangat baik dan 38% pada taraf baik untuk setiap aspek yang diukur. Keseluruhan hasil pengujian ini menunjukkan bahwa sistem mampu membantu pakar maupun testee dalam pelaksanaan dan pengolahan tes EPPS.