Pengaruh Pengencangan Baut terhadap Lendutan pada Model Jembatan Rangka Baja
Main Author: | Suharto, Stefanus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/145645/1/SKRIPSI_STEFANUS_SUHARTO_-135060100111021.pdf http://repository.ub.ac.id/145645/ |
Daftar Isi:
- Pada pelaksanaan sesungguhnya, lendutan yang terjadi pada jembatan rangka baja haruslah diupayakan tidak melebihi lendutan izin agar dapat memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan. Mengingat bahwa lendutan yang timbul pada jembatan rangka batang merupakan deformasi total elemen-elemen rangka pada titik sambungan akibat adanya batang yang mengalami gaya aksial baik gaya tarik ataupun gaya tekan. Oleh karena itu, sambungan merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan pada jembatan rangka baja agar dapat tetap menyambung antar elemen rangka. Pengencangan sambungan baut pada jembatan rangka baja dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lendutan yang terjadi pada jembatan rangka. Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan pengujian lendutan terhadap model jembatan rangka baja dengan variasi nilai pengencangan baut menggunakan kunci torsi dari tinggi ke rendah (2,0 kgfm - 1,2 kgfm - 0,2 kgfm) dan dari rendah ke tinggi (0,2 kgfm - 1,2 kgfm – 2,0 kgfm). Model jembatan rangka baja yang akan diuji yaitu memiliki bentuk konfigurasi rangka K-Truss bentang 6 m yang menggunakan profil siku L 40 x 40 x 4. Sedangkan pengukuran lendutan dilakukan dengan bantuan alat LVDT yang dipasang di tengah bentang jembatan. Hasil pengujian beban 500 kg di tengah bentang menunjukan bahwa pada pengencangan baut dari tinggi ke rendah, didapatkan hasil lendutan rata-rata di tengah bentang mengalami pertambahan seiring dengan pengurangan kuat kencang baut. Sedangkan pengencangan baut dari rendah ke tinggi menunjukan bahwa lendutan mengalami pengurangan seiring dengan penambahan kuat kencang baut. Sehingga dapat disimpulkan pada pengujian beban elastis semakin besar kuat kencang baut, maka semakin kecil nilai lendutan yang dihasilkan jembatan. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap kekakuan struktur, dimana semakin besar kuat kencang baut maka semakin besar nilai kekakuan struktur yang dimiliki jembatan. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa dengan kuat kencang yang sama, dihasilkan lendutan rata-rata yang lebih kecil pada pengencangan rendah ke tinggi dibandingkan dengan pengencangan tinggi ke rendah.