Pengaruh Lapis Styrofoam Sebagai Rongga Pengisi Terhadap Kuat Lentur dan Berat Volume Pada Pelat Beton Satu Arah Bertulangan Bambu
Main Author: | Darrisman, MRifki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/145619/1/1.COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/145619/2/JURNAL.pdf http://repository.ub.ac.id/145619/3/SKRIPSI_M_RIFKI_DARRISMAN.pdf http://repository.ub.ac.id/145619/4/Sampul_-_Lembar_Peruntukkan.pdf http://repository.ub.ac.id/145619/ |
Daftar Isi:
- Berkembangnya suatu Negara menekan kebutuhan akan pembangunan yang sangat tinggi. Umumnya konstruksi pembangunan sering menggunakan sistem beton bertulang untuk pekerjaan strukturnya. Beton bertulang membutuhkan baja tulangan untuk menahan gaya tarik. Kebutuhan akan baja yang terus meningkat dalam dunia konstruksi ini membuat para peneliti melakukan inovasi terhadap material penahan gaya tarik karena sebagaimana kita tahu bahwa sumber daya alam baja terbatas adanya. Sehingga bambu digunakan sebagai alternative pengganti baja tulangan. Beton normal memiliki berat volume yang besar. Biaya pembangunanpun menekan peneliti agar dapat membuat sesuatu yang lebih efisien dan ekonomis. Sehingga ditemukanlah konsep beton ringan, yaitu inovasi dalam pengurangan berat volume beton namun tetap dapat menahan beban yang cukup besar sebagai komponen struktur. Pengunaan styrofoam sebagai bahan pengisi rongga udara dalam beton dapat mengurangi berat beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan besar beban vertikal maksimum yang dapat ditahan dan selisih berat volume dari plat beton bertulangan bambu dengan lapis styrofoam maupun tidak. Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah plat beton bertulangan bambu dengan ukuran 160 cm x 80 cm x 12 cm dengan lapisan styrofoam sebanyak 4 buah dengan jenis shear connector yang berbeda lalu dibandingkan dengan benda uji pembanding plat beton bertulangan bambu tanpa lapisan styrofoam sebanyak 2 buah. Material tulangan yang digunakan adalah bambu jenis petung. Dimensi tulangan memanjang adalah 1x2 cm dengan panjang150 cm dan 1x2 cm dengan panjang 70 cm untuk tulangan bagi. Styrofoam yang digunakan berdimensi 150x70x4 cm yang diletakkan di tengah ketebalan. Pembebanan beban vertikal statik pada benda uji ini akan dilakukan saat beton telah berumur 28 hari. Tumpuan sendi-roll diletakkan pada kedua ujung benda uji. Benda uji diberikan beban garis pada tengah bentang hingga mencapai keruntuhan, kemudian dilakukan pengambilan data antara lain beban maksimum, berat volume, dan lendutan plat. Hasil yang dapat diketahui dari penelitian ini adalah bahwa pelat tulangan bambu yang diberi rongga pengisi berupa styrofoam mengalami penurunan tahanan maksimal pelat sebesar 22,5 % dan berat volume berkurang sebesar 27,8 % dari berat volume pada plat beton bertulangan bambu tanpa lapis styrofoam. Rata-rata hasil kuat lentur eksperimental pun berada di bawah kuat lentur teoritis yang direncanakan.