Daftar Isi:
  • Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, maka kebutuhan terhadap air juga akan semakin meningkat sedangkan kebutuhan air irigasi semakin sulit untuk dipenuhi. Agar masalah tersebut dapat dipecahkan maka perlu dilakukan upaya pengembangan dan rehabilitasi dalam berbagai bidang sumberdaya air. Pengembangan sumberdaya air dapat dilakukan melalui pengelolaan alokasi air yang tepat dan efisien. Sistem pengelolaan air irigasi B.P.1 – B.Mtk.3 pada Daerah Irigasi Jeruk Taman Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo, Jawa timur memiliki luas 551 ha. Dalam sistem ini terdapat beberapa permasalahan salah satunya adalah kehilangan-kehilangan air seperti rembesan, operasi dan evaporasi sepanjang saluran, dimana semakin panjang saluran semakin besar kehilangan air nya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut studi ini menganalisa kebutuhan air irigasi dengan memperhitungkan faktor jarak sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air. Kebutuhan air irigasi dengan memperhitungkan faktor jarak adalah kebutuhan air yang memperhitungkan kehilangan air di saluran akibat evaporasi, rembesan dan operasi sepanjang saluran tersebut. Perhitungan kebutuhan air irigasi dengan faktor jarak dilakukan untuk mengetahui besarnya kebutuhan air di sawah serta besarnya penghematan air irigasi. Hasil perhitungan didapat kebutuhan air irigasi dengan metode faktor jarak pada pintu B.P.1 rata-rata sebesar 0,301 m3/dt. Sedangkan kebutuhan air irigasi berdasarkan efisiensi irigasi rata-ratanya sebesar 0,552 m3/dt. Berdasarkan hasil analisa, kebutuhan air dengan memperhitungkan jarak lebih menghemat air dengan prosentase rata-rata 43,95% atau penghematan air rata-rata sebesar 0,251 m3/dt.