Studi Evaluasi Penerapan Hujan Buatan Terhadap Volume Aliran pada DAS Brantas Hulu
Daftar Isi:
- Unit Pelaksana Teknis (UPT) hujan buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang bekerjasama dengan instansi Perum Jasa Tirta I dan TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh melakukan kegiatan modifikasi cuaca berupa hujan buatan pada tanggal tahun 2013. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan tinggi muka air waduk yang terdapat pada DAS Brantas hulu, salah satunya Waduk Sutami. Meskipun belum memasuki musim kemarau, namun inflow Waduk Sutami berada pada angka 75,5 m3/detik, sementara angka ideal yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) yaitu 96,5 m3/detik. Kegiatan mengevaluasi peningkatan curah hujan dan volume aliran akibat hujan buatan dilakukan agar mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan hujan buatan tersebut. Lokasi pelaksanaan kegiatan hujan buatan berada di DAS Brantas hulu. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 9 Mei – 4 Juni 2013. Dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan hujan buatan, metode yang digunakan adalah metode Rasio Ganda dan Debit Aliran. Kedua metode tersebut menggunakan data historis tahun 1991-2011 dan data aktual tahun 2013. Metode Rasio Ganda merupakan metode yang membandingkan hujan daerah target dan daerah kontrol pada saat kegiatan hujan buatan maupun saat tidak terjadi kegian hujan buatan. Metode ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penambahan curah hujan dengan menghilangkan atau mengurangi variasi curah hujan alam yang ada pada saat pelaksanaan hujan buatan. Daerah target yaitu DAS Brantas hulu yang diwakili 12 stasiun hujan dan daerah kontrol yang berjarak ± 30 km dari batas DAS Brantas hulu diwakili 5 stasiun hujan. Kedua daerah ini memiliki keterkaitan yang cukup erat (r = 0,91). Metode Debit Aliran merupakan metode yang menggunakan perbandingan nilai debit aliran saat kegiatan hujan buatan dengan nilai debit aliran saat tidak ada kegiatan hujan buatan. Perhitungan ini menggunakan debit inflow Waduk Sutami. Peningkatan volume aliran langsung didapatkan dengan mengurangi nilai volume aliran langsung historis dengan nilai volume aliran langsung aktual. Dari hasil analisa dan pembahasan, peningkatan curah hujan akibat hujan buatan yang analisa menggunakan metode Rasio Ganda mendeteksi adanya peningkatan sebesar 152,44%. Dengan adanya peningkatan curah hujan pada DAS Brantas hulu maka terjadi peningkatan juga pada debit aliran Waduk Sutami. Hasil analisa peningkatan volume aliran pada Waduk Sutami sebesar 74,19%.