Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Di Sungai Sibundong Upper Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara
Daftar Isi:
- Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan krisis energi listrik khususnya di wilayah Sumatera Utara, karena terbatasnya sumberdaya yang takterbarukan maka dicari alternatif lain untuk menanggulangi krisis listrik tersebut, maka dimanfaatkan aliran sungai Sibundong yang berpotensi besar untuk dijadikan PLTA yang nantinya diharapkan bisa mengatasi krisis energi listrik di Sumatera Utara. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya debit andalan yang digunakan untuk keperluan pembangkit PLTA dan mendesain bangunan hantar PLTA, untuk memperkirakan besarnya daya dan energi listik yang dihasilkan tiap tahunnya, dan untuk mengetahui hasil analisa ekonomi apakah PLTA Sibundong Upper layak untuk dibangun atau tidak. Tahap awal pada studi ini adalah dengan menguji konsistensi dan homogenitas data hujan, setelah itu menghitung besarnya nilai evapotranspirasi dengan metode Penman Modifikasi, lalu menghitung debit sungai dengan menggunakan metode F.J. Mock, dan dilanjutkan menghitung FDC dengan metode Weibull untuk mendapatkan debit andalan. Debit andalan digunakan untuk perhitungan analisa hidrolika dan mendesain bangun hantar mulai dari intake, kantong lumpur, waterway, headpond, penstock dan tail race. Selain itu debit andalan juga digunakan untuk menghitung dimensi turbin, kecepatan putar turbin dan generator, kavitasi, elevasi pusat titik turbin, dan menghitung daya dan energi yang di hasilkan tiap tahun. Lalu perhitungan analisa ekonomi menggunakan parameter BCR, NVP, IRR, Analisa Sensitivitas dan Payback Period. Hasil dari analisa ekonomi adalah untuk mengetahui apakah berdasarkan hasil parameter analisa ekonomi tersebut, PLTA layak dibangun atau tidak. Dari analisa perhitungan yang dilakukan, menggunakan debit andalan 60% (Q60) sebesar 13,04 m3/det dan didapatkan tinggi jatuh efektif sebesar 143,86 m. Dengan debit andalan dan tinggi jatuh tersebut PLTA direncanakan menggunakan turbin Francis dengan poros horizontal dan didapatkan daya sebesar 2 x 8,04 MW dan energi sebesar 83,96 GWh pertahun dengan nilai CF sebesar 59,59%. Penstock direncanakan dengan panjang 470 m dengan adanya percabangan, penstock utama berdiameter 2m dengan panjang 420 m, penstock cabang berdiameter 1,4 m dengan panjang 50 m dengan ketebalan penstock 21 mm. Dari analisa ekonomi yang dilakukan dengan menggunakan suku bunga 6,5% didapatkan nilai BCR = 1,64, NPV = Rp. 508.086.525.453,19, IRR = 12,52% dan payback period selama 7 tahun.