Pengaruh Variasi Kedalaman Pemakanan dan Grit Batu Gerinda Terhadap Kekasaran Permukaan pada Proses Penggerindaan Silindris Gerinda Toolpost Mesin Bubut Konvensional
Main Author: | YehezkielLengkong, Otniel |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/145438/1/4_Pernyataan_Orisinalitas.pdf http://repository.ub.ac.id/145438/2/6_Kelengkapan_Print.pdf http://repository.ub.ac.id/145438/3/7_ISI_Bab_I_-_Bab_V_Print_x.pdf http://repository.ub.ac.id/145438/3/8_Daftar_Pustaka_dan_Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/145438/4/1_Cover_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/145438/ |
Daftar Isi:
- Penggerindaan merupakan proses permesinan yang dikhususkan untuk proses finishing dengan tujuan kekasaran permukaan benda kerja memiliki nilai yang rendah. Proses penggerindaan pada umumnya dilakukan setelah benda kerja dilakukan proses permesinan lainnya seperti pembubutan yang berfungsi untuk membentuk sebuah benda kerja namun kekasaran permukaannya cenderung tinggi. Kekasaran permukaan merupakan salah satu faktor kualitas dari produk dengan rendahnya nilai kekasaran permukaan dapat meningkatkan kualitas dari produk tersebut. Mesin gerinda toolpost merupakan sebuah inovasi penggabungan mesin bubut dan mesin gerinda untuk mengurangi waktu load benda kerja serta cost yang dibutuhkan pada proses manufaktur. Rangkaian mesin gerinda yang didesain khusus dipasangkan pada bagian toolpost mesin bubut konvensional. Hanya dengan mengganti rangkaian toolpost mesin bubut konvensional, mesin tersebut dapat melakukan proses pembubutan serta proses penggerindaan silindris yang dimana proses penggerindaan silindris pada umumnya dilakukan pada mesin yang berbeda. Pada penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu pengaruh dari variasi kedalaman pemakanan dan jenis grit batu gerinda terhadap hasil kekasaran permukaan yang dihasilkan pada proses penggerindaan silindris. Variasi kedalamannya adalah 0.02 mm, 0.05 mm, 0.08 mm, 0.11 mm dan menggunakan batu gerinda grit 60 dan 46 dengan workspeed 215 rpm, wheel speed 2800 rpm, dan kecepatan pemakanan 0.2023 mm/rev. Setelah dilakukan pemakanan, benda kerja lalu diukur kekasaran permukaannya menggunakan surface roughness tester. Data pengukuran hasil penelitian yang didapat menggunakan surface roughness tester yang kemudian diolah menjadi satu menjadi suatu grafik. Tiap variasi parameter dilakukan tiga kali pengulangan yang nantinya akan dirata-rata agar didapat kekasaran permukaan ratarata, kekasaran permukaan rata-rata ini yang akan dimasukkan atau diolah menjadi suatu grafik. Pada grafik hasil penelitian terlihat semakin besar kedalaman pemakanan maka kekasaran permukaan juga semakin besar dan semakin besarnya nilai grit batu gerinda kekasaran permukaan yang dihasilkan akan semakin kecil. Kekasaran permukaan yang menurun dengan naiknya nilai grit batu gerinda dikarenakan butir batu gerinda yang dihasilkan akan semakin kecil apabila nilai gritnya semakin besar. Kekasaran permukaan terendah dihasilkan pada kedalaman pemakanan 0.02 mm dengan batu gerinda grit 60 dan kekasaran permukaan tertinggi pada batu gerinda grit 60 dengan kedalaman pemakanan 0.11 mm.