Daftar Isi:
  • Salah satu cara untuk mempercepat proses produksi adalah dengan memodifikasi bagian dari mesin. Mesin bubut merupakan salah satu dari sekian banyak proses permesinan. Umumnya setelah dilakukan suatu proses permesinan (mesin bubut) benda kerja dilakukan proses permesinan lanjutan yang tujuannya untuk mendapatkan kekasaran permukaan yang baik. Penggerindaan adalah proses pengikisan material dengan menggunakan alat yang memiliki banyak sisi potong (abrasive) dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan benda kerja yang kasar atau pun halus sesuai kebutuhan dengan tingkat akurasi dimensi yang tinggi. Penggerindaan merupakan proses pengerjaan permesinan lanjut berdasarkan dengan bentuk geometrik. Pada penelitian ini dilakukan proses penggerindaan dengan menggunakan gerinda toopost menggantikan cutting tools yang dipasangkan pada mesin bubut konvensional. Spesimen yang digunakan pada proses penggerindaan ini adalah baja karbon ST 41. Pada proses penggerindaan ini dilakukan dengan parameter yang telah ditentukan sebelumnya yaitu dengan melakukan variasi parameter putaran spindel 140 rpm, 165 rpm dan 215 rpm. Sedangkan untuk parameter pemakanan variasi yang digunakan adalah 0,1392 mm/rev, 0,4430 mm/rev dan 0,6957 mm/rev tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh parameter putaran spindel dan pemakanan terhadap kekasaran permukaan. Hasil proses penggerindaan dengan menggunakan gerinda toolpost menunjukkan bahwa putaran spindel dan pemakanan berpengaruh terhadap kekasaran permukaan. pada paramater putaran spindel semakin besar nilai putaran spindel maka semakin rendah nilai kekasaran permukaan baja ST 41. Sedangkan pada parameter pemakanan semakin besar nilai pemakanan maka semakin besar pula nilai kekasarannya. Nilai Kekasaran permukaan tertinggi pada baja ST 41 adalah pada pemakanan (feed) 0,6957 mm/rev dan putaran spindel 140 rpm yaitu 4,086 μm. Sedangkan nilai kekasaran permukaan terendah adalah pada pemakanan (feed) 0,1392 mm/rev dan putaran spindel 215 rpm yaitu 2,171 μm.