Analisis Kelayakan Pengadaan Mesin Pengering Jagung (Studi Kasus: UD. Al-Amin, Kediri)
Daftar Isi:
- UD. Al-Amin merupakan perusahaan yang bergerak pada produksi makanan ringan marning jagung. Marning jagung merupakan makanan ringan yang terbuat dari jagung, proses pembuatan marning jagung tersebut mulai dari pembersihan, perendaman, pengeringan, penggorengan sampai pembungkusan. Proses pengeringan merupakan waktu yang paling lama yaitu sekitar 1 sampai 2 hari tergantung cuaca. UD. Al-Amin juga menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan yang meningkat ketika musim penghujan. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat melakukan pengeringan jagung tidak tergantung pada cuaca dan dapat memenuhi permintaan maka perusahaan berencana untuk berinvestasi membeli mesin pengering jagung dengan dua alternatif mesin. Investasi menggunakan analisis aspek finansial menjadi pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk membantu perusahaan dalam menilai kelayakan rencana investasi. Pada aspek finansial menggunakan metode Net Present Value (NPV), Discounted Payback Period (DPP), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan perhitungan kebutuhan permintaan dengan metode dekomposisi dan winter’s exponential smoothing menggunakan bantuan program minitab. Hasil dari perhitungan tersebut digunakan untuk menghitung pembelian jumlah kebutuhan mesin yang diperlukan. Langkah selanjutnya adalah menilai kelayakan investasi pembelian mesin tersebut terhadap masing-masing alternatif. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan investasi, nilai NPV untuk alternatif 1 adalah sebesar Rp 12.821.630.762,00, dan alternatif 2 sebesar Rp 12.962.965,00. Nilai DPP untuk alternatif 1 adalah 23 hari, dan alternatif 2 adalah 13 hari. Nilai IRR untuk alternatif 1 adalah 100%, dan alternatif 2 adalah 100%. Nilai PI untuk alternatif 1 adalah 128,72, dan alternatif 2 adalah 224,5. Dari keempat metode yang digunakan, investasi kedua alternatif mesin pengering jagung dikatakan layak untuk dilaksanakan. Dan dari kedua alternatif, alternatif yang kedua merupakan investasi yang paling menguntungkan.