Daftar Isi:
  • Brass merupakan logam paduan antara logam tembaga dan seng dengan unsur utama tembaga. Brass atau yang biasa disebut kuningan sebagian besar digunakan sebagai bahan proses manufaktur. Brass biasanya digunakan untuk pembuatan part pada kendaraan bermotor seperti bearing. Dikarenakan brass memiliki kelebihan yaitu mempunyai tahan korosi, ketahanan aus yang baik, dan bersifat mampu cor yang baik. Salah satu faktor dalam proses pengecoran adalah casting modulus yang merupakan perbandingan antara volume coran terhadap luas selimut coran. Casting modulus ini dapat dikaitkan dengan cacat penyusutan pada hasil pengecoran brass. Penelitian ini memvariasikan nilai casting modulus terhadap cacat penyusutan hasil pengecoran. Dari hasil pengujian didapatkan nilai casting modulus dari 4 casting modulus secara berurutan yaitu 1,62 mm; 2,06 mm; 2,4 mm; dan 2,6 mm tidak mempengaruhi cacat penyusutan pada pengecoran plat brass karena cacat yang terjadi relatif sama, yaitu penyusutan, lubang jarum dan porositas. Dari data tersebut juga dapat diperoleh nilai porositas tiap casting modulus dimana nilai porositas tersebut secara berurutan adalah 1,48%; 1,52%; 1,61%; dan 1,74% yang berarti casting modulus mempengaruhi nilai porositas dimana semakin tinggi nilai casting modulus maka nilai porositasnya semakin meningkat, sehingga casting modulus yang diharapkan adalah 1,62 mm karena persentase porositasnya paling kecil yaitu 1,48%.