imulasi Pola Operasi Waduk Pandanduri Dengan Optimasi Faktor K Irigasi
Daftar Isi:
- Waduk Pandanduri terletak di WS Lombok dengan volume efektif 29,690. 106 m3 dan memiliki layanan irigasi (8.823 ha). Inflow waduk dari HLD Babak-Renggung-Rutus (existing) dan suplesi B. Tempasan (rencana). Tujuan dari kajian ini, memaksimumkan crop intencity (CI) tiap daerah irigasi (DI) melalui optimasi faktor K (kecukupan) irigasi. Permasalahan yang dimungkinkan akan terjadi adalah penurunan kinerja waduk karena minimnya inflow waduk dan pola operasi waduk yang tidak mempertimbangkan faktor K. Pada kajian ini, dilakukan simulasi pola operasi waduk dengan optimasi faktor K irigasi sehingga dengan minimnya inflow, CI tetap dapat dimaksimumkan, tersedianya volume operasi tahun berikutnya dan mengetahui distribusi air dalam jaringan irigasi. Terdapat 3 (tiga) wilayah kajian, yaitu Pandanduri, Swangi dan sistem Rere Penembem. Ketersediaan air tiap catchment area (CA) dianalisis untuk Swangi dan sistem Rere Penembem dengan model F.J Mock (hujan ke debit) dan kebutuhan air irigasi untuk DI Pandanduri, DI Swangi dan sistem Rere Penembem DI (sesuai Kriteria Perencanaan-01). Kehilangan air waduk dianalisis menggunakan metode Penman modifikasi (penguapan) dan metode grafis flownet (filtrasi). Model simulasi adalah deterministik dan model optimasi menggunakan program linier dengan fungsi kendala, tujuan dan variabel keputusan yang layak dan iterasi. Simulasi menggunakan skenario K=100% dan optimasi faktor K dengan awal musim tanam dan alternatif jenis tanam yang berkombinasi. Konsep optimasi, melepaskan sejumlah air dengan meninjau ketersediaan air di daerah layanan dan kemampuan waduk secara periodik. Hasil analisis ketersediaan air tiap CA adalah CA Swangi (10%) < CA sistem Rere Penembem (90%) dan hasil analisis kebutuhan air irigasi menghasilkan DI Swangi (38%) > DI sistem Rere Penembem (32%) > DI Pandanduri (30%). Analisis untuk evapotranspirasi potensial dengan Penman modifikasi menghasilkan nilai maksimum sebesar 5,38 mm/hari pada periode Oktober II dan kapasitas filtrasi sebesar 2,42.10-4 m3/dt < 1% rata-rata inflow waduk. Untuk hasil simulasi skenario K=100%, CI dengan keandalan 80% tidak dapat dimaksimumkan karena sering terjadi kekosongan tampungan tiap periodenya serta selisih volume akhir periode – 24 dengan volume efektif = 100%. Untuk hasil simulasi skenario optimasi faktor K, CI untuk keandalan 80% dapat maksimum dengan 289% DI Pandanduri, 167% DI Swangi dan 246% DI sistem Rere Penembem yang didapat dengan awal musim tanam Nopember II, alternatif jenis tanam (padipadi- pal) dan suplesi dari B. Tempasan (460 lt/dt) serta selisih volume akhir periode – 24 dengan volume efektif = 67%.