Tingkat Keberlanjutan Pengembangan Desa Wisata Gunungsari Kota Batu
Daftar Isi:
- Sejak tahun 2011, pemerintah Kota Batu mengembangkan 7 (tujuh) desa wisata sebagai suatu cara untuk mengurangi dampak negatif dari wisata masal, salah satu desa wisata yang dikembangkan yaitu Desa Wisata Gunungsari. Pada akhir tahun 2015 jumlah kunjungan wisata di Kota Batu yaitu 3.961.021 wisatawan, 40% diantaranya berkunjung ke objek wisata non komersial, dan 0.068% dari kunjungan ke objek wisata non komersial berkunjung ke Desa Wisata Gunungsari. Sehingga terdapat ketimpangan yang cukup tinggi antara jumlah wisatawan yang berkunjung ke desa wisata dan objek wisata buatan. Desa Wisata Gunungsari tidak hanya mengembangkan kegiatan wisata berupa petik bunga, namun juga mengembangkan wisata edukasi perah susu sapi dan edukasi pengolahan limbah kotoran sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberlanjutan pengembangan Desa Wisata Gunungsari ditinjau dari indikator pariwisata secara umum, pariwisata berkelanjutan, ekowisata, desa wisata, dan desa wisata berkelanjutan. Terdapat 3 (tiga) kriteria dan 32 (tiga-puluh-dua) indikator untuk menentukan prioritas kriteria dan indikator keberlanjutan Desa Wisata Gunungsari serta tingkat keberlanjutan pengembangan Desa Wisata Gunungsari. Metode yang digunakan yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini yaitu prioritas kriteria dengan bobot tertinggi yaitu sosial-masyarakat, prioritas kriteria kedua yaitu sarana-prasarana, dan prioritas kriteria terakhir yaitu pengelolaan-pengembangan. Berdasarkan prioritas kriteria dan indikator tersebut, pada penelitian ini diidentifikasi pula tingkat keberlanjutan pengembangan Desa Wisata Gunungsari dengan 3 (tiga) kategori yaitu tingkat keberlanjutan tinggi (bobot penilaian 1,554-1,867), tingkat keberlanjutan sedang (bobot penilaian 1,240-1,553), dan tingkat keberlanjutan rendah (bobot penilaian 0,925-1,239). Hasil dari skoring tingkat keberlanjutan yaitu, tingkat keberlanjutan Desa Wisata Gunungsari pada kriteria sosial-masyarakat dan sarana-prasarana termasuk dalam tingkat keberlanjutan tinggi, sedangkan kriteria pengelolaan-pengembangan termasuk dalam tingkat keberlanjutan rendah.