Optimalisasi Human Comfort Finished Goods pada Warehouse Berbasis Predicted Mean Vote (PMV) dan Predicted Percentage of Dissatisfied (PPD)
Main Author: | Tiovana Sutomo, Rizky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/145336/1/Rizky%C2%A0Tiovana%20Sutomo.pdf http://repository.ub.ac.id/145336/2/01_Jurnal_1.pdf http://repository.ub.ac.id/145336/3/DAFTAR-DAFTAR.pdf http://repository.ub.ac.id/145336/4/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/145336/5/02_lampiran_jurnal.pdf http://repository.ub.ac.id/145336/6/LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/145336/7/00_Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/145336/ |
Daftar Isi:
- Termal merupakan salah satu faktor lingkungan kerja fisik yang dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja seseorang. Perusahaan makanan dari hasil observasi diketahui bahwa suhu ruangan berkisar antara 32-33oC pada pagi hari, dan pada siang hari bisa mencapai 35oC. Dalam lingkungan kerja panas, tenaga kerja mendapatkan beban tambahan berupa tekanan panas. Paparan panas yang dirasakan pekerja finished goods warehouse memungkinkan terjadinya penurunan performansi pekerja yang berindikasi pada peningkatan terjadinya human error. Human error yang sering terjadi adalah pembacaan HSCode yaitu kesalahan pembacaan kode barang yang dapat berakibat pengambilan barang yang salah. Human error pada pembacaan HSCode dapat membuat peluang terjadinya bagian kesalahan pada saat stuffing/loading. Kesalahan human error di bagian stuffing/loading adalah kesalahan peletakan barang ke destinasi yang berbeda. Kesalahan yang terjadi ini dapat menimbulkan pengembalian barang hingga pengembalian container dan hal tersebut dapat menimbulkan kerugian dari segi waktu dan biaya. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui human comfort yang dialami pekerja, Namun PMV dipilih karena memiliki parameter yang paling lengkap dengan mempertimbangkan 6 parameter dan memiliki indeks pembanding ketidaknyamanan, yaitu PPD. Metode PMV dan PPD dikarenakan PMV dapat diketahui nilai kenyamanan termal dari individu yang berada pada suatu kondisi termal tertentu, sedangkan dari PPD dapat diketahui prosentase individu yang merasa kurang nyaman dengan keadaan termal. Pada kondisi existing nilai PMV berada pada rentang +2,4 hingga +2,61 dengan nilai rata-rata sebesar +2,55, sedangkan nilai PPD berada pada rentang 91,2% hingga 95,4% dengan nilai rata-rata sebesar 94,41 yang berarti pada keseluruhan finished goods warehouse pekerja berpotensi mengalami moderate hingga strong heat stress dan kemungkinan pekerja tidak nyaman berada pada rentang 91,2 % hingga 95,4%. Hal ini berarti sensasi termal yang dirasakan seluruh pekerja di finished goods warehouse ialah moderate hingga strong heat stress, oleh karena itu pekerja yang ada di finished goods warehouse belum mencapai human comfort. Rekomendasi perbaikan yang dilakukan ada 2 cara yaitu dengan administrative control dan engineering control. Secara administrative control sebaiknya pekerja yang ada di finished goods warehouse dapat dilakukan pembagian job desc. Secara engineering control dengan 2 skenario yaitu dengan skenario pertama berupa penambahan 14 ventilasi dan scenario kedua dengan cara menambahkan exhaust fan sebanyak 33 buah. Nilai PMV, PPD, dan potensi tingkat heat stress pekerja sesuai dengan rekomendasi perbaikan. Dari hasil rekomendasi perbaikan pertama didapatkan bahwa nilai rata-rata PMV dan PPD menurun dari 2,55 menjadi 1,63 dan nilai PPD menurun dari 94,41 menjadi% 58,58%, sedangkan rekomendasi kedua didapatkan bahwa nilai rata-rata PMV dan PPD menurun dari 2,55 menjadi 1,60 dan nilai PPD menurun dari 94,41 menjadi% 56,88%.