Strategi Perencanaan Perawatan Mesin Pada Stasiun Evaporator Dengan Menggunakan Metode Discrete Markov Chain (Studi Kasus: PG. Kebon Agung, Malang, Jawa Timur)
Main Author: | DwiCahyaPutra, Firdaus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/145333/1/FIRDAUS_DWI_CAHYA_PUTRA_-_125060707111053.pdf http://repository.ub.ac.id/145333/2/JURNAL.pdf http://repository.ub.ac.id/145333/3/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/145333/ |
Daftar Isi:
- PG Kebon Agung merupakan pabrik gula dibawah naungan PT Kebon Agung yang terletak di kecamatan Pakisaji kabupaten Malang. Proses produksi beroperasi secara non-stop selama rentan waktu periode giling yang dapat menghasilkan 12.800 TCD (ton can per day) gula murni perhari. Stasiun Evaporator merupakan unit produksi yang sangat sensitif terhadap penurunan performa mesin, namun selama ini proses perawatan mesin hanya berdasarkan pengamatan dan pengecekan visual. Pada periode giling 2015 stasiun Evaporator memiliki persentase system failure yang cukup besar, yaitu 25−73%. System failure merupakan kondisi saat terdapat kurang dari 7 unit mesin yang bekerja optimal dan output nira kental pada badan evaporator akhir tidak sesuai standard (< 60% brix). Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya system failure pada stasiun Evaporator dengan melakukan perencanaan perawatan terhadap mesin produksi. Kegiatan perencanaan perawatan mesin pada stasiun Evaporator ini menggunakan metode Discrete Markov Chain. Metode ini memuat nilai steady state (kondisi tunak) mesin, estimasi interval perawatan mesin dan tingkat keandalan (reliabilitas) sistem. Saat kondisi steady state, dimana kondisi mesin mengalami kestabilan, probabilitas state mesin sama/ atau mendekati sama nilainya dengan probabilitas sebelumnya. Perhitungan kondisi steady state, membagi probabilitas status mesin pada tiga kondisi (status) yaitu kondisi baik, gagal dan rusak. Sedangkan perhitungan interval perawatan mesin berdasarkan dua hal, yaitu durasi masa giling dan probabilitas kegagalan pada masing-masing unit evaporator. Reliabilitas merupakan kemampuan suatu sistem untuk melakukan fungsi tanpa mengalami kegagalan pada periode waktu tertentu. Perhitungan keandalan (reliabilitas) sistem berdasarkan nilai keandalan pada masing-masing unit evaporator yang merupakan akumulasi antara probabilitas mesin pada status baik dan status gagal dalam kondisi steady state. Setelah melakukan analisis menggunakan Discrete Markov Chain pada stasiun Evaporator PG Kebon Agung, diketahui bahwa probabilitas kegagalan dan tingkat keandalan dari sistem dan masing-masing unit evaporator pada kondisi steady state. Hasil analisis tersebut adalah estimasi interval perawatan dan nilai reliabilitas ( ) pada 9 unit evaporator yang ada, yaitu interval perawatan evaporator 1 setiap 195 jam ( ); interval perawatan evaporator 2 setiap 222 jam ( ); interval perawatan evaporator 3 setiap 518 jam ( 7); interval perawatan evaporator 4 setiap 71 jam ( ); interval perawatan evaporator 5 setiap 21 jam ( ); interval perawatan evaporator 6 setiap 68 jam ( ); interval perawatan evaporator 7 setiap 1.548 jam ( ); interval perawatan evaporator 8 setiap 18 jam ( ); dan interval perawatan evaporator 9 setiap 10 jam ( ). Pada perhitungan reliabilitas, unit evaporator 6, 7, 8, dan 9 berada di bawah nilai rata-rata (0,775) dengan nilai keandalan (reliabilitas) dan probabilitas kerusakan berturut-turut 0,720 dan 0,280; 0,622 dan 0,378; 0,681 dan 0,319; 0,688 dan 0,312. Sedangkan nilai reliabilitas sistem pada stasiun Evaporator sebesar 0,671, dengan kondisi terdapat minimal 2 unit mesin yang mengalami kerusakan.