Daftar Isi:
  • PT. Malindo Intitama Raya adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furniture khususnya springbed. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Malindo Intitama Raya Malang adalah stockout bahan baku sering terjadi, hal ini karena fluktuatifnya permintaan produk springbed tipe Bigland dengan berbagai ukuran, sehingga pihak perusahaan sulit untuk menentukan berapa jumlah persediaan bahan baku yang optimal. Karena dengan ukuran yang berbeda tentunya membutuhkan jumlah kain yang berbeda, selain itu lead time bahan baku tersebut terkadang mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu, seperti hujan yang mengakibatkan banjir di kota Bandung, selain itu kondisi kemacetan lalu lintas saat perjalanan pengiriman, dan faktor lainnya. Jadwal yang direncanakan untuk kedatangan bahan baku sekitar empat sampai enam minggu, namun bisa mundur tujuh hingga delapan minggu. Ketika hal itu terjadi, perusahaan pun harus menunggu kedatangan bahan baku tersebut, dan proses produksi pun menjadi terhambat. Dengan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk membantu Perusahaan dalam perbaikan kebijakan pemesanan bahan baku kain agar dapat menghemat total biaya persediaan dan dapat mengantisipasi risiko kehabisan stock bahan baku kain sehingga proses produksi tetap berjalan dengan lancar. Dalam penelitian ini, dilakukan perhitungan kebijakan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ Probabilistic dan Monte Carlo agar dapat mengetahui ukuran pemesanan yang optimal. Langkah yang dilakukan yaitu melakukan perhitungan kebutuhan bahan baku kain jacquard dalam satu tahun dan demand selama lead time. Selanjutnya melakukan perhitungan distribusi dan probabilitas stockout permintaan selama lead time. Selanjutnya adalah perhitungan ukuran pemesanan optimal dengan menggunakan beberapa iterasi dan titik pemesanan kembali sebagai masukan dalam perhitungan total biaya persediaan. Selanjutnya adalah melakukan simulasi Monte Carlo dengan membangkitkan bilangan random demand dan leadtime sebanyak lima replikasi untuk menghitung interval kepercayaan total biaya persediaan. Hasil penelitian adalah untuk memenuhi demand kain selama satu tahun yang berjumlah 45.303 meter (18 roll) maka perusahaan dapat melakukan ukuran pemesanan (Q) sebesar 3629 m (8 roll) dengan titik pemesanan kembali (B) sebesar 8385 m (17 roll). Dimana demand selama leadtime kedatangan bahan baku paling kecil sebesar 3352 meter dan paling besar sebesar 8544 meter. Selanjutnya dengan simulasi Monte Carlo yang telah dilakukan sebanyak lima replikasi menghasilkan interval kepercayaan total biaya persediaan sebesar 101.489.685 hingga 103.908.165, dimana hasil dari total biaya persediaan dengan menggunakan metode EOQ Probabilistic sebesar Rp. 102.654.670.