Pengelolaan Program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat di Kelurahan Ardirejo dan Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen

Main Author: Dewanto, Aditya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/145297/1/8._BAB_2_FIX.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/1/7._BAB_1_FIX.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/2/9._BAB_3_FIX.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/2/10._BAB_4_FIX.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/3/12._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/4/11._BAB_5.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/5/13._LAMPIRAN_1_kuisioner_IPAL.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/5/15._LAMPIRAN_3_kuisioner_SNA.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/6/17_LAMPIRAN_5_Hasil_Survei_Kesesuaian_Sasaran.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/7/14._LAMPIRAN_2_kuisioner_rangking_program.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/7/16._LAMPIRAN_4_kuisioner_Jenis_Kelembagaan.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/8/18._LAMPIRAN_6_Hasil_Survei_SNA.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/9/19._LAMPIRAN_7_HASIL_SURVEI_KELEMBAGAAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/10/20._Lampiran_8_Perhitungan_Kesesuaian_Sasaran_Program.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/10/21._Lampiran_9_Perhitungan_SNA.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/11/22._JURNAL_ADITYA_DEWANTO.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/12/1._RINGKASAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/12/0._LAMPIRAN_1_SAMPUL.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/13/3._DAFTAR_IS1.pdf
http://repository.ub.ac.id/145297/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Kepanjen merupakan kecamatan yang ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Malang melalui PP Nomor 18 Tahun 2008 tentang Persetujuan Pemindahan Ibukota Kabupaten Malang. Hal tersebut menyebabkan beberapa fenomena meliputi alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan perdagangan dan jasa, pergeseran mata pencaharian penduduk yang semula pertanian menjadi condong pada sektor perdagangan dan jasa, dan peningkatan pertumbuhan penduduk yang tentunya menyebabkan kebutuhan permukiman menjadi meningkat. Peningkatan kebutuhan permukiman ini tentunya dapat meningkatkan pembuangan air limbah. Berdasarkan RDTR Perkotaan Kepanjen tahun 2013-2033, dijelaskan bahwa salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi masalah pada sektor limbah di Kecamatan Kepanjen adalah dengan pembangunan IPAL komunal yang telah diterapkan di Kelurahan Ardirejo, Desa Jatirejoyoso, Desa Curungrejo, Desa Talangagung, dan Desa Sengguruh. Pengelolaan IPAL komunal sebagai bantuan program SPBM di Kelurahan Ardirejo masih belum maksimal jika dibandingan dengan pengelolaan di kelurahan lainnya yang telah menerima bantuan SPBM. Hal tersebut dikarenakan masih belum berjalannya iuran dan kurangnya kegiatan sosialisasi, kurang adanya tindak lanjut dalam proses pemeliharaan hasil pembangunan, dan kurang maksimalnya peran tokoh masyarakat dalam program SPBM sehingga menyebabkan keikutsertaan masyarakat dalam program masih rendah. Maka dari itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sasaran program dengan analisis skoring, struktur sosial yang terbentuk dari jaringan sosial masyarakat SPBM dengan analisis SNA, dan tipologi spasial permukimannya dengan analisis klaster spasial nearest neighbour. Sebagai perbandingan, penelitian juga dilakukan di Desa Talangagung yang memiliki pengelolaan program SPBM lebih baik daripada Kelurahan Ardirejo dan dilaksanakan pada tahun yang sama. Metode pengambilan data yang dilakukan meliputi survei primer dan survei sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program SPBM di Kelurahan Ardirejo memiliki skor 340 yang termasuk kedalam nilai rentang skor 261-340 yang berarti cukup sesuai. Tahapan program yang perlu ditingkatkan untuk mencapai kondisi yang lebih baik adalah pada tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan operasi dan pemeliharaan. Selanjutnya, program SPBM di Desa Talangagung memiliki skor total 470 yang termasuk kedalam rentang skor 421—500 yang berarti sangat sesuai. Diharapkan program SPBM di Desa Talangagung dapat terus dipertahankan. Berdasarkan Social Network Analysis, diketahui bahwa struktur sosial program SPBM di Desa Talangagung lebih baik daripada di Kelurahan Ardirejo. Struktur sosial yang perlu ditingkatkan di Kelurahan Ardirejo untuk mencapai kondisi yang lebih baik adalah struktur sosial pada tahapan pelaksanaan dan operasi dan pemeliharaan, sedangkan struktur sosial yang perlu ditingkatkan pada Desa Talangagung hanya pada operasi dan pemeliharaan. Selanjutnya, Kondisi spasial masyarakat program SPBM di kedua lokasi termasuk dalam tipologi clustered. Pola pembentukan kedekatan jarak fisik dan sosial di Desa Talangagung lebih baik daripada di Kelurahan Ardirejo karena di Desa Talangagung identik pada tahapan perencanaan dan pelaksanaan, sedangkan pada Kelurahan Ardirejo hanya identik pada tahapan perencanaan. Kedekatan jarak fisik antar rumah masyarakat SPBM di Desa Talangaagung sebesar 7,48 meter lebih kecil jika dibandingkan dengan kedekatan jarak fisik di Kelurahan Ardirejo yang sebesar 9,18 meter .Pada penelitian ini, kedekatan sosial lebih dapat memberikan gambaran terkait tingkat partisipasi masyarakat dalam program SPBM dibandingkan dengan kedekatan jarak fisik.