Kesediaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Anorganik melalui Sistem Bank Sampah di Pulau Gili Trawangan

Main Author: Yakin, HarnentiAfni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/145296/1/0._LAMPIRAN_5_LEMBAR_ORISINALITAS.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/2/1_RINGKASAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/3/3_DAFTAR_IS1_2007_revisi.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/3/2_KATA_PENGANTAR_revisi.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/4/5_DAFTAR_GAMBAR_2007.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/5/4_DAFTAR_TABEL.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/6/6_DAFTAR_LAMPIRAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/7/8_BAB_1_JUNI_revisi.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/8/9_BAB_2_JUNI_revisi.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/9/10_BAB_3_JUNI_revisi.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/10/11_BAB_4_JUNI_revisi.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/11/12_BAB_5_JUNI_revisi.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/12/15_LAMPIRAN_1-4_Perhitungan.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/13/13_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/14/18_JURNAL.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/14/0._LAMPIRAN_1_SAMPUL.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/15/0._LAMPIRAN_2_LEMBAR_PENGESAHAN_%286_EKSEMPLAR%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/16/0._LAMPIRAN_3_LEMBAR_PERUNTUKAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/17/0._LAMPIRAN_4_IDENTITAS_TIM_PENGUJI_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/145296/
Daftar Isi:
  • Gili Trawangan merupakan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) sebagai kepentingan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Utara. Pertumbuhan wisatawan di Gili Trawangan dari tahun 2010 hingga 2014 rata-rata mencapai 11,8% pertahun. Peningkatan jumlah wisatawan tersebut mengakibatkan timbulan sampah juga turut meningkat terutama sampah anorganik. Timbulan sampah anorganik di Gili Trawangan mencapai 6,202 ton/hari yang berasal dari hotel, cafe, tempat hiburan, home stay, dan restoran. Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit terurai sehingga dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Pencemaran lingkungan akibat sampah tersebut dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Gili Trawangan. Penurunan jumlah wisatawan di Gili Trawangan akan berdampak buruk terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Utara. Bank sampah merupakan salah satu strategi dalam menanggapi timbulan sampah anorganik di Gili Trawangan. Namun, peran bank sampah dalam mengurangi timbulan sampah belum optimal sehingga timbunan sampah di TPS saat ini mencapai ketinggian 1,5 m. Terlebih, bank sampah tersebut berjalan tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Selain itu, adanya persaingan harga sampah antara bank sampah dengan pengepul mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung di bank sampah.. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sistem bank sampah di Gili Trawangan dengan memperhatikan efektifitas bank sampah, kemampuan adaptasi masyarakat dan lembaga terhadap sistem bank sampah dan kesedian masyarakat dalam mengelola sampah anorganik melalui sistem bank sampah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis efektifitas dengan menggunakan rumus Overall Equipment Effectiveness (OEE), analisis adaptabilitas dengan menggunakan skoring pada indicator perilaku masyarakat, alasan masyarakat, kesadaran pengurus bank sampah, kesadaran Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL), kesadaran Dinas Kebersihan dan Willengnes to Accept (WTA) dengan menggunakan metode tawar menawar (bidding game). Metode pengambilan data yang dilakukan adalah survei primer dan survei sekunder. Survei primer dilakukan untuk memperoleh data-data yang bersifat primer atau data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Survei primer dilakukan melalui observasi, kuisioner dan wawancara, sedangkan survei sekunder dilakukan untuk memperoleh data sekunder dari dinas dan instansi terkait. Hasil analisis menunjukan bahwa pengembangan bank sampah di Gili Trawangan sulit ditingkatkan karena rendahnya kualitas bank sampah dalam menjalankan program bank sampah. Selain itu, masyarakat dan lembaga kurang mampu beradaptasi dengan sistem bank sampah. Kondisi ini mengakibatkan sistem bank sampah di Gili Trawangan tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Wilingness to Accept (WTA) dilakukan untuk mengetahui kesediaan masyarakat dalam menerima pengelolaan sampah anorganik melalui sistem bank sampah sehingga dapat meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap sistem bank sampah dan juga meningkatkan efektifitas bank sampah di Gili Trawangan. Hasil Wilingness to Accept (WTA) menunjukan bahwa harga sampah yang dapat diterima oleh masyarakat di Gili Trawangan sehingga masyarakat bersedia untuk mengelola sampah anorganik melalui sistem bank sampah yaitu sampah botol plastik dengan harga berkisar Rp. 1.500-Rp. 3.000 perkilogram, sampah gelas plastik berkisar Rp. 1.500-Rp. 3.000 perkilogram, sampah botol bir kecil berkisar Rp. 100-Rp. 500 perkilogram, sampah botol bir besar berkisar Rp. 500-Rp. 1.500 perkilogram, sampah botol kecap berkisar Rp. 300-Rp. 1.000 perkilogram, sampah kaleng alumunium berkisar Rp. 5.000-Rp. 13.000 perkilogram, sampah kardus dan kertas berkisar Rp. 1.000-Rp. 2.000 perkilogram, sampah plastik kresek/boncos berkisar Rp. 100-Rp. 500 perkilogram, sampah peralatan rumah tangga berkisar Rp. 1.000-Rp. 3.000 perkilogram dan sampah tetra pack berkisar Rp.100-Rp.600 perkilogram. Dengan demikian, bank sampah dapat mempertimbangkan harga sampah untuk mendorong motivasi masyarakat sehingga masyarakat bersedia mengelola sampah anorganik melalui sistem bank sampah.