Analisis Perancangan Alat Bantu Material Handling Produksi Genteng Menggunakan Metode Axiomatic House Of Quality (AHOQ). (Studi Kasus: IKM Genteng Talangsuko, Turen, Kabupaten Malang)
Daftar Isi:
- IKM genteng Talangsuko merupakan produsen genteng yang berdiri pada tahun 1980. IKM ini mampu memproduksi sebanyak 300 sampai 350 genteng setiap harinya. Saat ini, pada proses penjemuran genteng sering terjadi penumpukan material karena keterbatasan kapasitas yang dapat ditampung pada tempat menjemur. Permasalahan tersebut menyebabkan proses produksi menjadi terhambat sehingga proses produksi saat ini membutuhkan suatu alat bantu yang dapat meningkatkan kapasitas produksi genteng. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui desain dan spesifikasi alat bantu terpilih yang sesuai dengan Voice Of Customer (VOC) dan untuk mengetahui alat bantu dapat meningkatkan kapasitas produksi genteng. Perancangan alat bantu ini dilakukan dengan menggunakan metode Axiomatic House of Quality (AHOQ). Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data VOC. Data tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan pihak terkait dan dari hasil penyebaran kuisioner terbuka kepada para pekerja IKM genteng Talangsuko. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan meninterpretasikan VOC menjadi customer attribute. Setelah itu menetapkan spesifikasi dan target dengan menambahkan functional requirements, menambahkan ukuran dan desain parameter. Selanjutnya menyusun model intergrasi antara axiomatic design dan house of quality. Langkah berikutnya adalah mengembangkan konsep desain produk dengan membuat alternatif konsep berdasarkan morphological chart. Kemudian memilih 1 konsep berdasarkan alternatif konsep yang ada menggunakan screening method dan scoring method. Setelah itu menguji konsep terpilih dengan mengumpulkan respon langsung kepada pihak terkait. Terakhir menentukan spesifikasi dan desain akhir alat bantu. Hasil dari penelitian ini berupa spesifikasi yang terdiri dari 3 komponen yaitu badan rak dengan material kayu ulin, bagian roda menggunakan roda jenis TPE Castor Wheel, dan terakhir bagian pangatur kemiringan untuk masing-masing tingkat rak menggunakan tuas handle. Desain alat bantu material handling produksi genteng berupa rak bertingkat dengan roda. Jumlah kapasitas yang dapat ditampung alat bantu ini sebanyak 42 genteng. Adanya alat bantu ini nanti dapat meningkatkan kapasitas produksi genteng pada IKM genteng Talangsuko khususnya pada kegiatan penjemuran genteng sebanyak 2 kali lipat dari 300-350 menjadi ± 750 genteng. Meningkatnya kapasitas pada tempat penjemuran dapat meminimalisir penumpukan material sehingga proses akhir yaitu proses pembakaran dapat dilakukan minimal 1 kali selama 1 bulan.