Daftar Isi:
  • Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperlukan untuk menunjang kegiatan manusia. Namun ada beberapa bencana yang dapat diakibatkan oleh air salah satunya adalah kekeringan. Desa Sumberdadi merupakan salah satu desa di Kabupaten Blitar yang mengalami bencana kekeringan. Jumlah penduduk yang mengalami kekeringan sebesar 84.1% dari total penduduk keseluruhan. Tidak adanya PDAM dan bantuan pemerintah dalam suplai air belum mencukupi. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan jaringan distibusi air bersih yang mampu melayani kebutuhan air penduduk yang mengalami kekeringan hingga tahun 2029. BPBD Kabupaten Blitar mengupayakan dengan membuat jaringan distribusi air bersih memanfaatkan potensi air tanah yang ada. Metode yang digunakan dalam proyeksi penduduk dan kebutuhan air adalah metode aritmatik dengan kehilangan air sebesar 25 %. Berdasarkan letaknya pada peta hidrogeologi, Desa Sumberdadi mempunyai potensi air tanah sebesar 5 l/s. Proyeksi jumlah penduduk pada studi ini dilakukan 15 tahun dari tahun 2014 hingga tahun 2029. Dalam perencanaan jaringan distribusi air bersih dan analisa kondisi hidraulisnya menggunakan metode Hazen-Williams dengan bantuan program Watercad V8 XM Edition. Dengan menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 sebagai acuan dalam menentukan nilai minimum dan maksimum kecepatan, headloss gradient dan tekanan pada pipa. Menurut hasil perhitungan, jumlah penduduk yang mengalami kekeringan pada tahun 2029 sebanyak 1040 jiwa dengan kebutuhan air rata-rata sebesar 1,04 l/s dan 1,62 saat jam puncak. Berdasarkan simulasi program Watercad V8 XM Edition alternatif 2 merupakan alternatif yang terbaik dari ketiga alternatif yang ada, dengan nilai tekanan antara 0,5-5,47 atm, headloss gradient 0,5-8,394 m/km, dan kecepatan 0,139-0.5 m/detik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan kondisi hidraulis pada alternatif 2 memenuhi kriteria yang berlaku.