Daftar Isi:
  • Suatu upaya dalam menyeimbangkan potensi air dan potensi areal pertanian di Pulau Lombok adalah dengan membangun Bendungan Meninting. Untuk menghasilkan konstruksi dari suatu bangunan air yang mempunyai fungsi strategis dan bernilai ekonomi tinggi, pemerintah mengeluarkan peraturan perlunya sertifikasi keamanan terhadap suatu desain, salah satu diantaranya adalah melalui uji laboratorium model hidrolika. Pada skripsi ini fokus penelitian yang dikaji adalah pada pengubahan desain bangunan pelimpah, saluran samping, saluran transisi, saluran peluncur, terowong penghubung dan peredam energi berupa flip bucket dan plunge pool. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah memberikan penyempurnaan dari aspek hidrolika pada desain bangunan tersebut yang sesuai dengan ketentuan, bila dari hasil percobaan diketahui desain kurang memuaskan. Dalam kajian hidrolika pada model fisik ini, untuk analisa hidrolika pada pelimpah menggunakan persamaan kontinuitas dengan perhitungan koefisien debit Cd menggunakan pendekatan metode USBR. Untuk saluran samping dengan persamaan momentum, sedangkan saluran transisi, peluncur dan terowongan penghubung menggunakan persamaan energi dengan metode tahapan standar. Sedangkan untuk analisa hidrolika peredam energi menggunakan metode perhitungan untuk flip bucket, trayektori aliran untuk plunge pool dan Metode Chee Kung untuk gerusan pada sungai. Dari hasil pengujian original design, terjadi kontraksi aliran pada kaki pelimpah serta adanya aliran silang (crossflow) pada saluran peluncur yang menjalar sampai pada peredam energi sehingga sweepout dari flip bucket cenderung mengarah pada hulu kolam peredam sebelah kanan. Pengujian model dengan beberapa perlakuan percobaan (model seri) didapat bahwa desain penyempurnaan sudah mampu mengurangi aliran silang (crossflow) pada saluran peluncur dan sweepout dari flip bucket sudah mengarah tepat ke tengah kolam peredam. Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan development test (model uji penetapan) pada bangunan side channel spillway antara lain: pengubahan jari-jari dinding kanan dan kiri pelimpah menjadi Rhulu= 2 m dan Rhilir = 5 m, peninggian ambang inlet terowongan dari elevasi +187,00 menjadi elevasi +188,00, penambahan pilar di atas ambang sebanyak tiga buah dengan dimensi pilar dengan panjang= 4,34 m, lebar= 2 m, tinggi= 4,2 m dan dimensi pilar bagian tengah yang lebih panjang yaitu menjadi 8 m, berdasarkan trayektori aliran dilakukan pengubahan kemiringan serta penambahan trap pertama dengan lantai pada elevasi +140,00 dan puncak trap elevasi +141,00 dan kemiringan dari elevasi +141,00 menuju elevasi +116,00 yaitu hulu= 1:0,7 dan hilir 1:1 serta penambahan drain pipe dengan diameter 0,2 m di trap pertama pada elevasi +141,00 m. Dilakukan juga usulan design dengan pemasangan groundsill setinggi 1 m pada dasar sungai sebagai bangunan pengendali gerusan.