Studi Sebaran Mineral Sedimen di Waduk Wlingi Menggunakan SEM-EDAX, X-RD, X-RF dan Metode Magnetik

Main Author: Nurseha, MahfuudDevidOng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/145220/1/BAB_V_.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/2/HASIL_SPSS.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/3/Daftar_Isi~Daftar_Tabel~Daftar_Gambar-DAFTAR_LAMPIRAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/4/HASIL_X-RF.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/5/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/6/FOTO_SAMPEL.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/7/Kata_pengantar.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/8/LANGKAH_PENGERJAAN_SPSS.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/9/Ringkasan.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/10/SEM-EDAX_Intage_Wlingi.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/10/SEM-EDAX_Abu_vulkanik.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/11/SEM-EDAX_Sedimen_waduk.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/12/SEM-EDAX_Longsor_Lekso.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/13/Summary.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/14/TITIK_ECHO_SOUNDING_WLINGI.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/15/2._Jurnal.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/16/1._Cover_dan_lembar_pengesahan.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/17/Analysis_X-RD_Sampel_A.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/18/Analysis_X-RD_Sampel_C.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/19/Analysis_X-RD_Sampel_E.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/20/Analysis_X-RD_Sampel_F.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/21/Analysis_X-RD_Sampel_G.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/22/BAB_1_.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/23/BAB_II_.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/24/BAB_III_.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/25/BAB_IV_.pdf
http://repository.ub.ac.id/145220/
Daftar Isi:
  • Waduk sangatlah sensitive terhadap variabel yang ada didalam sungai, salah satunya sedimen. Sedimen merupakan pecahan, mineral atau material organik yang ditransformasikan dari berbagai sumber dan diendapkan oleh media. Di dalam sedimen terdapat adanya mineral-mineral magnetik yang berbeda tergantung dari media yang diendapkan. Sedimentasi Waduk Wlingi merupakan salah satu permasalahan karena letak dibagian tengah DAS Brantas. Kondisi diperparah karena dipengaruhi oleh vulkanik Gunung Kelud. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu penggabungan dari hasil pengujian sampel sedimen terdiri dari uji X-RD, X-RF dan uji suseptibilitas magnetik. Kemudian hasil uji X-RF dan X-RD dianalisa menggunakan cluster hierarki. Uji X-RF untuk menentukan unsur yang ada pada sampel serta komposisi prosentase unsur. Sedangkan uji X-RD menentukan prosentase komposisi mineral sedimen. Ditambah data penunjang yaitu SEMEDAX untuk mengetahui morfologi bulir mineral sedimen dan komposisi unsur. Uji suseptibilitas magnetik untuk mengetahui bagaimana sifat kemagnetan suatu bahan yang merupakan sifat magnet bahan yang ditunjukkan dengan adanya respon terhadap induksi medan magnet yang merupakan intensitas medan magnet. Juga dapat memberikan gambaran ukuran bulir mineral magnetik. Cluster merupakan teknik pengelompokkan objek-objek berdasarkan kesamaan karakteristik yang dimiliki. Pada proses cluster metode hierarki yang dipilih dan single linkage. Dan untuk menghitung jarak kesamaan yaitu memilih rumus Jaccard. Karena untuk analisa cluster yang berupa angka biner (0, 1) cocok untuk digunakan. Hasil uji X-RF unsur yang dominan yaitu unsur Fe, Si, Al, Ca, K, Ti, Mn, Ni, Cu dan Sr. Unsur Fe (26,7%-46,25%) yang menunjukkan pembawa sifat magnetik dan Si (22,5%- 31,9%) unsur utama dari senyawa mineral quartz, besarnya prosentase hasil menunjukkan dalam sedimen Waduk Wlingi adalah mineral magnetik., Dari hasil uji X-RD didapatkan mineral yang mendominasi yaitu anorthite dan quartz. Morfologi mineral magnetik sampel sedimen mempunyai bentuk yang hampir sama yaitu bentuk tidak beraturan, berwarna cerah pada partikel kaca, dan adanya rongga pada partikel, dikuatkan dengan data EDAX dengan dominannya unsur Fe dan Si pada sedimen Waduk Wlingi. Rentang suseptibilias magnetik pada Waduk Wlingi sebesar 2,586 x 10-6 kg/m3- 38,818 x 10-6 kg/m3 (χlf) dan 2,479 x 10-6 kg/m3- 38,505 x 10-6 kg/m3 untuk (χhf). Nilai suseptibilitas magnetik semakin dekat ke as bendung Waduk Wlingi nilainya semakin kecil , ini menunjukkan adanya transport sedimen yang terjadi. Dan untuk nilai suseptibilitas magnetik frekuensi dependent (χfd) yaitu 0,607% - 4,128%. Dari grafik perbandingan nilai antara χlf dan χfd menunjukkkan rentang prosentase yang rendah yang menunjukkan adanya bulir mineral bukan superparamagnetik yaitu dominasi mineral-mineral yang hanya terjadi dari proses-proses secara alamiah atau proses pelapukan batuan alami. Distribusi sedimen dari analisa cluster menghasilkan 2 kelompok besar. 1 kelompok yaitu yang berada pada mulut sungai input dari Gunung Kelud ke Waduk Wlingi. Kelompok lainnya yaitu berada pada titik tengah waduk. Berdasarkan dari beberapa hasil uji kondisi lingkungan Waduk Wlingi mengindikasikan dominasi kelompok pedogenik (masih alami).