Daftar Isi:
  • PT Surindo Teguh Gemilang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pembuatan corrugated carton box. Defect terbesar yang dihasilkan pada produksi corrugated carton box adalah pada proses Mesin Flexo F. Tingginya jumlah defect membuat perusahaan harus memproduksi ulang sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan, selain itu juga berpengaruh terhadap waktu pengiriman ke customer. Sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas dalam rangka untuk mengurangi defect yang terjadi dan juga untuk meningkatkan kepuasan customer. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma dengan pendekatan siklus DMAI. Pada tahap Define, digunakan Diagram SIPOC (Suppliers, Input, Process, Output, Customer), dilakukan identifikasi Critical To Quality, identifikasi jenis defect, serta identifikasi jenis defect yang memiliki jumlah defect terbesar menggunakan Diagram Batang untuk dianalisa lebih lanjut pada tahap selanjutnya. Pada tahap Measure dilakukan perhitungan DPMO (Defect Per Million Opportunity) dan level sigma, pembuatan control chart, dan dilakukan perhitungan analisis kapabilitas proses data atribut. Pada tahap Analyze, digunakan Diagram Sebab Akibat untuk menganalisa akar penyebab permasalahan, serta digunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk menemukan prioritas permasalahan yang menyebabkan permasalahan kualitas. Selanjutnya pada tahap Improve diberikan saran perbaikan untuk mengurangi jumlah defect. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 5 Critical To Quality untuk produk corrugated carton box, serta terdapat 7 jenis defect pada proses Mesin Flexo F. Jenis defect pada proses Mesin Flexo F yang memiliki jumlah defect terbesar dan akan dianalisa lebih lanjut adalah jenis defect printing dengan nilai DPMO sebesar 581.498 dan level sigma sebesar 1,3. Sedangkan nilai kapabilitas proses untuk defect printing adalah 0,43. Faktor penyebab utama dari defect printing dibagi menjadi 3 faktor utama, yaitu faktor mesin, faktor manusia, dan faktor material. Prioritas permasalahan yang akan diberikan saran perbaikan berdasarkan nilai RPN tertinggi adalah lembaran sheet melengkung dan kekentalan tinta tinggi. Sehingga saran perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan lembaran sheet melengkung adalah pembuatan check sheet pada lembaran sheet yang masuk pada proses Mesin Flexo F dan perbaikan penataan lembaran sheet pada palet dengan menentukan standar ketinggian menjadi 1,5 meter serta merubah penataan lembaran sheet yang sebelumnya searah menjadi zig-zag dua arah. Sedangkan saran perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekentalan tinta tinggi adalah check sheet guna mengontrol nilai kekentalan tinta saat proses Mesin Flexo berlangsung. Kemudian langkah perbaikan lain yang dilakukan adalah melakukan briefing setiap minggu, perbaikan SOP pada Kasi, pemberlakuan sistem reward and punishment, serta pembuatan kontrol pengecekan dengan menggunakan check sheet pada beberapa item/bagian dari Mesin Flexo.