Penentuan Jumlah Operator Berdasarkan Workload dan Yamazumi Chart dengan Pertimbangan Learning Curve. (Studi Kasus:Pembuatan Knalpot CV. Jayadi, Sidoarjo, Jawa Timur)
Daftar Isi:
- CV. Jayadi merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan knalpot dengan berbagai tipe dan merek. Perusaahaan berusaha keras untuk memenuhi semua permintaan konsumen sehingga mengakibatkan jam kerja lembur dan beban kerja yang berlebihan. Oleh karena itu CV.Jayadi menyediakan ekspansi pabrik guna meningkatkan hasil produksi knalpot perbulannya. Kondisi pabrik yang masih baru masih belum dapat memenuhi target yang ditentukan oleh perusahaan sehingga diperlukan analisis berapakah target optimal yang dapat diproduksi oleh pabrik baru dengan jumlah operator yang ada sehingga dapat mengurangi beban kerja yang diterima oleh operator. Pada penelitian ini, pengamatan diambil menggunakan metode stopwatch time study yang kemudian dilakukan analisis perhitungan learning curve menggunakan regresi logaritmik guna melihat apakah terjadi pembelajaran pada pabrik baru, kemudian pada waktu pengamatan keberapakah operator pada pabrik baru mengalami kestabilan. Setelah mengetahui waktu dimana operator mengalami kestabilan dilakukan perhitungan waktu normal dan waktu standar. Sebelum menghitung waktu normal dan waktu standar peneliti dan atasan perusahaan menentukan performance rating dan allowance untuk masing-masing operator. Waktu standar yang diperoleh digunakan untuk menghitung output standar perusahaan dan jumlah operator yang dibutuhkan dan beban kerja yang diterima. Untuk mengurangi beban kerja dapat digunakan yamazumi chart. Yamazumi chart merupakan alat yang digunakan untuk pemerataan beban kerja yang dilakukan dengan cara memindahkan elemen kerja yang ada pada stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain. Seluruh stasiun kerja pembuatan knalpot di CV. Jayadi mengalami proses pembelajaran atau learning curve. Stasiun kerja Poles mengalami titik stabil pada pengamatan ke 6, stasiun kerja gerinda pada pengamatan ke7, stasiun kerja las dan finishing mengalami titik stabil pada pengamatan ke10 dan stasiun kerja Bubut Potong, Bending, Las Titik dan kerangka mengalami titik stabil pada pengamatan ke15. Setelah mengetahui waktu siklus yang didapatkan dari hasil learning curve dapat dihitung waktu standar dan output standar. Output standar yang dapat dihasilkan oleh operator pada pabrik baru adalah 1523 leher knalpot perbulannya dengan rekomendasi perbaikan jumlah operator dan beban kerjanya yaitu stasiun kerja Bubut 11 operator dengan beban kerja 91% per operator, stasiun kerja Bending 4 operator dengan beban kerja 77% per operator, stasiun kerja Las Titik 9 operator dengan beban kerja 96.5% per operator, dan stasiun kerja Kerangka 4 operator dengan beban kerja 77.18 % per operator. Pemerataan beban dengan yamazumi chart dilakukan pada stasiun kerja bubut dan gerinda, stasiun kerja bubut menjadi 84.92 % dengan pemerataan beban kerja tersebut output standar CV. Jayadi meningkat menjadi 1728 leher knalpot perbulan.