Pengaruh Variasi Base Material Terhadap Distribusi Tegangan Sisa Pada Proses Shot Peening Dengan Simulasi Komputer
Daftar Isi:
- Shot peening merupakan salah satu jenis cold working yang bertujuan untuk memperpanjang Fatigue Life pada kebanyakan jenis logam dengan cara menembakkan butiran-butiran yang berbentuk bulat untuk menghasilkan tegangan sisa tekan pada permukaan logam. Keuntungan utama dari proses shot peening adalah semua tegangan yang dihasilkan pada permukaan bersifat tegangan tekan, dan hampir semua kegagalan berasal dari permukaan baik kelelahan maupun tegangan korosi. Dengan dilakukannya proses shot peening yang memberikan tegangan tekan yang dapat meningkatkan usia komponen secara struktural. Analisis berbasis elemen hingga biasa digunakan untuk permodelan yang berbasis finite element methods dengan solusi numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan engineering seperti analisa struktur, fenomena elektromagnetis, mekanika fluida maupun perpindahan kalor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar tegangan sisa yang dihasilkan oleh proses shot peening pada tiap-tiap jenis material menggunakan simulasi komputer. Dengan variasi material berupa Low-Carbon Steel AISI 1010, Aluminium Alloy 2014-T451, Titanium Grade 1, Stainless Steel 304, Nickel Alloy 200, Magnesium Alloy WE54-T6. Dengan shot media berupa Stainless steel 420F ball Ø 0.4 mm, shot velocity 50 m/s. Hasil dari simulasi ini didapatkan tegangan sisa terbesar terjadi pada material Carbon Steel yaitu sebesar 260,03 MPa pada kedalaman 0,1 mm di ikuti dengan stainless steel dengan nilai tegangan sisa sebesar 231,1 MPa pada kedalaman 0,1 mm. sedangkan Nickel alloy memiliki kedalaman tegangan sisa yang lebih baik yaitu pada kedalaman 0,15 mm dengan nilai tegangan sisa sebesar 223,05 MPa. Aluminium, magnesium, dan titanium memiliki nilai tegangan sisa terbesar pada titik 0 mm atau pada permukaan benda dengan nilai masing-masing 241,13 MPa untuk aluminium, 172,83 MPa pada magnesium dan 226,15 MPa pada titanium.