Analisa Lapisan Bawah Permukaan Metode Res2dinv Dan Perkuatan Lereng Menggunakan Geotekstil (Studi Kasus Perumahan Royal Sigura-Gura Malang)

Main Author: Sulistyowati, AyuAprilia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/145034/1/12._JURNAL.pdf
http://repository.ub.ac.id/145034/2/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/145034/
Daftar Isi:
  • Seiring berjalannya waktu pertambahan penduduk semakin meningkat sehingga mengakibatkan bertambahnya kebutuhan lain untuk dipenuhi seperti pemanfaatan lahan sebagai tempat tinggal. Pembangunan tempat tinggal yang tidak sesuai dengan pedomanan terkadang menimbulkan beberapa masalah khususnya permasalahan pada lereng yang menyebabkan kelongsoran. Kondisi Perumahan Royal Sigura-gura Malang didapat dari hasil survei terletak pada lereng yang curam. Hal ini menyebabkan beban pada lereng terlalu berlebihan sehingga menyebabkan kelongsoran. Pada penelitian ini digunakan metode Res2Dinv untuk menganalisa lapisan bawah permukaan dengan melakukan pendugaan lapisan geologi bawah permukaan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner-schlumberger. Pelaksanaan penelitian teridiri dari tiga lintasan yaitu pada lintasan 1 dengan panjang bentang total 30 m, pada lintasan 2 dengan panjang bentang 30 m, dan pada lintasan 3 dengan panjang bentang total 50 m. Setelah didapatkan hasil resistivitas sebenarnya maka bisa ditentukan jenis tanah yang ada di lokasi penelitian dan dilanjutkan menganalisa stabilitas lereng dengan berbagai kondisi dan alternarif perbaikan lereng dengan menggunakan geotekstil dan bore pile menggunakan software Geostudio SLOPE/W 2007. Dari hasil pendugaan dan pengolahan data dengan bantuan program Res2Dinv didapatkan jenis tanah dominan pada lintasan 1 yaitu tanah lempung dengan nilai resistivitas sebesar 5,86 – 13,4 ohm.m, jenis tanah dominan pada lintasan 2 yaitu lempung – pasiran dan pasir – lempungan dengan nilai resistivitas sebesar 22,6 – 53,3 ohm.m, jenis tanah pada lintasan 3 merupakan gabungan dari lintasan 1 dan lintasan 2. Dari hasil pendugaan tersebut, bisa dianalisa stabilitas lereng dengan bantuan program geostudio SLOPE/W 2007. Hasil dari faktor keamanan untuk kondisi tanah kering tanpa tulangan memiliki nilai faktor keamanan sebesar 0,78; untuk kondisi tanah kering tanpa beban merata dengan menggunakan tulangan geotekstil memiliki nilai faktor keamanan sebesar 3,852; untuk kondisi tanah kering tanpa beban merata dengan menggunakan tulangan bore pile memiliki nilai faktor keamanan sebesar 10,87; untuk kondisi tanah kering ada beban merata tanpa perkuatan, memiliki nilai faktor keamanan sebesar 0,66; untuk kondisi tanah kering ada beban merata dengan menggunakan tulangan geotekstil memiliki nilai faktor x keamanan sebesar 1,667; untuk kondisi tanah kering ada beban merata dengan menggunakan tulangan bore pile memiliki nilai faktor keamanan sebesar 2,30; untuk kondisi tanah jenuh tanpa tulangan memiliki nilai faktor keamanan sebesar 0,599; untuk kondisi tanah jenuh tanpa beban merata dengan menggunakan tulangan geotekstil memiliki nilai faktor keamanan sebesar 1,979; untuk kondisi tanah jenuh tanpa beban merata dengan menggunakan tulangan bore pile memiliki nilai faktor keamanan sebesar 2,772; untuk kondisi tanah jenuh ada beban merata tanpa tulangan memiliki nilai faktor keamanan sebesar 0,485; untuk kondisi tanah jenuh ada beban merata dengan menggunakan tulangan geotekstil memiliki nilai faktor keamanan sebesar 1,288; untuk kondisi tanah jenuh ada beban merata dengan bore pile memiliki nilai faktor keamanan sebesar 1,421.