Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus di PT. Adiprima Suraprinta)
Daftar Isi:
- PT. Adiprima Suraprinta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri manufaktur kertas. Produk yang dihasilkan PT. Adiprima Suraprinta antara lain newsprint paper dan writing and printing paper. Proses produksi kertas di PT. Adiprima Suraprinta menggunakan bahan baku kertas bekas. Bahan baku kertas bekas yang digunakan merupakan bahan baku impor yang memiliki leadtime tinggi serta terkadang mengalami perubahan waktu dari yang direncanakan. Selain itu, permintaan produk yang bervariasi menambah permasalahan di PT. Adiprima Suraprinta sehingga terkadang perusahaan mengalami stockout bahan baku. Untuk mengatasi permasalahan stockout, PT. Adiprima Suraprinta melakukan pemesanan bahan baku kepada supplier lokal. Hal ini dilakukan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen apabila bahan baku impor mengalami keterlambatan. Akibatnya adalah total inventory cost perusahaan akan bertambah. Oleh karena itu, penelitian yang terkait dengan pengendalian persediaan bahan baku di PT. Adiprima Suraprinta perlu dilakukan untuk meminimasi total inventory cost perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simulasi Monte Carlo dengan 3 skenario. Skenario 1 dengan kebijakan existing perusahaan, skenario 2 dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan skenario 3 dengan metode Fixed Order Interval (FOI). Langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian distribusi data penggunaan bahan baku. Langkah berikutnya yaitu membangkitkan bilangan acak penggunaan bahan baku berdasarkan distribusi data. Selanjutnya melakukan simulasi pengendalian persediaan tiap skenario untuk masing-masing bahan baku. Setelah itu, melakukan perhitungan total inventory cost tiap skenario untuk masing-masing bahan baku berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan. Tujuan dari simulasi yang dilakukan adalah untuk membandingkan total inventory cost tiap skenario terhadap masing-masing bahan baku dimana dalam penelitian ada 5 bahan baku yang diteliti yaitu OINP, ONP, OMG, SWL, dan SOP Berdasarkan hasil perhitungan, simulasi pengendalian persediaan dengan skenario 2 yaitu metode EOQ merupakan metode pengendalian persediaan terbaik untuk semua bahan baku karena menghasilkan total inventory cost terendah untuk masing-masing bahan baku. Selain itu, dengan metode EOQ, tidak terjadi stockout pada bahan baku ONP, OMG, SWL dan SOP. Pada bahan baku OINP masih terjadi stockout, namun metode EOQ menghasilkan total inventory cost terkecil sehingga dipilih sebagai metode pengendalian persediaan terbaik. Apabila dibandingkan dengan kebijakan pengendalian persediaan perusahaan, metode EOQ akan menghemat pengeluaran sebesar Rp.374.635.073,2 atau 12,12 % selama 8 bulan.