Daftar Isi:
  • Kenyamanan visual pada ruang perkuliahan memiliki fungsi yang penting dalam proses belajar mahasiswa sehingga aktivitas didalamnya dapat berjalan dengan baik. Kenyamanan visual berkaitan dengan tingkat pencahayaan yang tepat sesuai dengan standar yang ditentukan. Setiap jenis ruang perkuliahan memiliki kebutuhan pencahayaan yang berbeda-beda sesuai dengan aktivitas didalamnya. Pada ruang kelas teori dan hitungan standar kenyamanan visual adalah 250 Lux, pada ruang komputer adalah 500 Lux, pada ruang gambar adalah 700 Lux, dan pada bengkel kayu adalah 200-1000 Lux. Intensitas cahaya yang masuk didalam ruang dipengaruhi oleh desain bukaan pencahayaan alami pada bangunan. Desain bukaan pencahayaan alami yang berpengaruh terhadap tingkat pencahayaan alami ruang terbagi menjadi 2 yaitu eksterior (jendela dan shading device) dan interior (lightshelves, warna, dan material pada lantai, dinding, dan plafon). Penelitian ini menggunakan objek Gedung Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang. Pada gedung ini terdapat 5 jenis ruang kuliah dengan aktivitas yang berbeda dengan desain pencahayaan alami yang tipikal. Hal ini menyebabkan ketidakmerataan tingkat pencahayaan pada masing-masing ruang. Ada ruang yang cocok dengan desain tersebut sehingga kenyamanan visual tercapai namun ada juga ruang yang tidak cocok dengan desain tersebut yang mengakibatkan ruang terlalu terang atau terlalu gelap. Oleh karena itu diperlukan evaluasi terkait desain bukaan pencahayaan alami pada masing-masing kelas dengan jenis aktivitas yang berbeda-beda untuk mendapatkan rekomendasi desain yang menghasilkan kenyamanan visual melalui penerapan pencahayaan alami di setiap ruang. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental kuantitatif dengan metode berpikir secara deduktif komparatif. Penelitian dilakukan dengan meneliti secara bertahap melalui berbagai alternatif yang diterapkan pada variabel yang diteliti, dengan tujuan mendapatkan rekomendasi yang tepat dari hasil analisis. Penelitian menggunakan simulasi dengan menggunakan program Dialux 4.12 untuk mendapatkan data secara kuantitatif. Penelitian dilakukan pada 5 ruang yaitu ruang kelas teori, hitungan, komputer, gambar, dan bengkel kayu dengan waktu pengukuran langsung 3 hari dan waktu simulasi sepanjang tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ruang yang terlalu gelap dengan tingkat pencahayaan dibawah standar dan terlalu terang dengan tingkat pencahayaan diats standar. Pada ruang-ruang tersebut dilakukan rekomendasi yang terbagi 3 tahap yaitu eksterior, interior, dan lightshelves. Setelah dilakukan rekomendasi terjadi peningkatan kinerja pencahayaan alami sehingga kenyamanan visual pada masing-masing ruang tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa Kenyamanan visual ruang perkuliahan dapat tercapai melalui penggunaan shading device dengan panjang yang sesuai orientasi sudut datang matahari, penggunaan bukaan pencahayaan berupa jendela dengan persentase luas yang sesuai standar, pemilihan warna dan material pada interior yaitu plafon, lantai, dinding dengan tingkat reflektansi yang sesuai dan penggunaan lightshelve untuk distribusi cahaya yang baik