Pengendalian pemesanan bahan baku pakan ikan pada sistem MRP dengan menggunakan dynamic lot sizing
Daftar Isi:
- Salah satu hal yang penting dalam perusahaan adalah kebutuhan persediaan bahan baku. Perusahaan penghasil pakan ikan ini merupakan salah satu perusahaan besar yang mempunyai permasalahan dalam persediaan bahan bakunya. Perusahaan ini terletak di Gresik. Permasalahan yaitu mayoritas bahan baku mengalami overstock sehingga melebihi kapasitas gudang, dan beberapa bahan baku lain mengalami stockout sehingga produksi menjadi terhambat. Bahan baku yang dibutuhkan didatangkan dari dalam dan luar negeri. Pengelolaan persediaan pada perusahaan ini menjadi fokus utama karena selain lead time yang berbeda, penyimpanan bahan baku mempunyai biaya pemesanan yang tinggi karena mendapat perlakuan yaitu biaya fumigasi. Biaya fumigasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk perawatan bahan baku. Selain itu semakin lama disimpan bahan baku tersebut dapat mengalami penyusutan sehingga perusahaan akan mengalami kerugian dan kehilangan keuntungan. Untuk itu diperlukan pengelolaan yang baik dalam proses penjadwalan pengadaan bahan baku agar dapat memiliki total biaya penyimpanan yang rendah. Pada penelitian ini, untuk menurunkan biaya persediaan akan dilakukan perencanaan persediaan bahan baku pada tiga produk yaitu pakan ikan jenis LA, pakan ikan jenis MG dan pakan ikan jenis NGA. Berdasarkan data permintaan yang diperoleh dari pihak sales dan marketing, kemudian akan dihitung nilai safety stock, selanjutnya akan dibuat suatu Master Production Schedule (MPS) produk jadi. Setelah itu dari MPS akan diturunkan menjadi Material Requirement Planning (MRP). MRP tersebut dibuat dengan menggunakan teknik lot sizing yaitu dengan metode dynamic lot sizing diantaranya Algoritma Silver Meal dan Algoritma Wagner Within. Teknik lot sizing yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kapasitas gudang dan besar penyusutan bahan baku. Langkah terakhir adalah melakukan analisis biaya yang dilakukan oleh perusahaan. Biaya yang terjadi diperhitungkan dalam penelitian ini adalah biaya simpan, biaya pesan dan biaya penyusutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Algoritma Silver Meal dan Algoritma Wagner Within menghasilkan biaya yang jauh lebih rendah daripada teknik yang diterapkan perusahaan. Total penghematan yang dapat dilakukan oleh Algoritma wagner within adalah 45% sebesar Rp 683.000.040,00 sedangkan penghematan oleh algoritma silver meal adalah 44% sebesar Rp666.553.922,00. Kedua metode tersebut melakukan penghematan signifikan dikarenakan metode tersebut menekan biaya simpan dengan meningkatkan frekuensi pemesanan sehingga menaikkan biaya pesan namun biaya penyusutan akan berkurang, sehingga total biaya yang dikeluarkan menjadi lebih minimum. Berdasarkan biaya penghematan, metode algoritma Wagner Within merupakan metode yang tepat dikarenakan mengalami penghematan yang paling besar. Namun apabila dilihat dari segi aplikatifnya, metode Algoritma Wagner Within mempunyai komputasi yang rumit sehingga membutuhkan bantuan software dalam pengaplikasiannya. Pada penelitian ini dibatasi pada perhitungan besar penghematan yang dapat dilakukan perusahaan menggunakan metode yang diusulkan.