Peningkatan Reliability pada Mesin Grooving 8 Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. PINDAD Turen
Daftar Isi:
- PT Pindad Turen adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri pembuatan munisi di Indonesia. Besarnya target produksi dan kapasitas mesin yang besar menyebabkan keandalan dari mesin mengalami penurunan. Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan reliability mesin yang menurun. Penelitian ini menitikberatkan pada interval pemeliharaan dan maintenance task pada mesin terpilih. Data –data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa opini subjek individual maupun kelompok, hasil observasi terhadap mesin . Data sekunder didapatkan secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh orang lain) yang berupa data mesin critical unit dan data historis mesin grooving 8. Perhitungan interval menggunakan distribusi yang sesuai dari tiap data komponen. Data komponen dilakukan pengujian Distribution ID plot untuk mengetahui distribusi yang sesuiai dengan data TTF komponen lalu pengujian Distribution Overview Plot untuk mengetahui nilai parameter perhitungan distribusi terpilih. Pengujian tersebut menggunakan software minitab 17. Mesin grooving 8 dipilih karena mesin tersebut memiliki jumlah kegiatan preventive maintenance dan corrective maintenance terbanyak dalam rentang waktu 2013-2015. Pada mesin grooving 8 didapatkan lima komponen kritis yaitu chuck, pneumatik, pahat, driving shaft dan dry bearing. Pemilihan komponen kritis berdasarkan perhitungan Risk Priority Number (RPN). Reliability pada komponen chuck sebelum RCM sebesar 33,9%, dan sesudah RCM dengan interval pemeliharaan tiap 24 jam reliability meningkat menjadi 90,9%. Komponen pneumatik sebelum RCM sebesar 39,3% dan setelah RCM dengan interval pemeliharaan tiap 72 jam reliability meningkat menjadi 92,4%. Komponen pahat sebelum RCM sebesar 38,5%, setelah RCM dengan interval pemeliharaan tiap 120 jam reliability meningkat menjadi 90,0%. Komponen driving shaft sebelum RCM sebesar 29,5%, setelah RCM dengan interval pemeliharaan tiap 24 jam reliability meningkat menjadi 89,2%. komponen dry bearing sebelum RCM sebesar 29,5%, setelah RCM dengan interval pemeliharaan tiap 120 jam reliability meningkat jadi 91,0%.