Daftar Isi:
  • Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang pesat. Banyak teknologi yang berkembang pesat itu menggunakan konsumsi bahan bakar minyak bumi. Di samping itu kebutuhan konsumsi dari energi minyak bumi semakin meningkat. Hal itu disebabkan perkembangan penduduk di seluruh penjuru dunia semakin meningkat. Sehingga, menyebabkan permintaan energi dari minyak bumi meningkat pula. Tetapi, jumlah dari minyak bumi itu sendiri semakin berkurang. Berbagai keanekaragaman hayati di Indonesia sangat berpotensi untuk dijadikan pengganti dari Bahan Bakar Minyak (BBM). Pengganti dari bahan bakar minyak itu sendiri adalah Bahan Bakar Nabati (BBN). Kemiri sunan merupakan tanaman yang bisa diolah menjadi bahan bakar nabati. Proses awalnya adalah dilakukan proses degamming. Baru setelah itu dapat dilakukan penelitian. Hasil dari degamming itu sendiri berupa crude yang akan dicampur oleh etanol dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode experimental. Variasi yang dibahas dalam penelitian ini adalah tekanan ruang bakar sebesar 1 atm, 3 atm dan kadar campuran crude minyak kemiri sunan dengan etanol sebesar 0%, 10%, 20%, 30%, 40%. Temperatur dalam ruang uji bakar yang digunakan sebesar 250C - 300C. Crude masih memiliki viskositas yang tinggi. Sehingga perlu dicampur cairan kimia yang memiliki viskositas rendah. Selain itu peningkatan tekanan ruang bakar juga berpengaruh terhadap karakteristik pembakaran campuran crude kemiri sunan dan etanol. Hasil yang diperoleh selama penelitian yaitu, penambahan crude kemiri sunan pada etanol dapat menurunkan nilai burning rate, temperatur pembakaran ignition delay, tinggi api, dan lebar api. Sedangkan peningkatan tekanan ruang bakar pada pembakaran crude kemiri sunan dan etanol dapat meningkatkan nilai burning rate dan temperatur pembakaran. Namun dapat menurunkan tinggi nyala api, lebar nyala api dan ignition delay.