Evaluasi Aktivitas Kerja Berulang Pada Operator Plastik Quickpack Dan Flushcut Dengan Metode OCRA Index (Studi Kasus: PT. Kencana Tiara Gemilang, Malang)
Daftar Isi:
- Tugas berulang didefinisikan sebagai penyebab sindrom Upper Limb Disorders (ULDs). Kerugian yang akan diperoleh perusahaan ketika tidak dapat mengelola risiko ULDs salah satu nya adalah penurunan produktivitas. Proses converting di PT. Kencana Tiara Gemilang (KTG) merupakan proses pembentukan plastik yang berpotensi menimbulkan risiko ergonomi karena memiliki tingkat kerja manual yang paling tinggi dibandingkan proses lainnya. Penelitian ini dilakukan pada lini quickpack dan flushcut karena merupakan lini yang berproduksi secara kontinyu. Berdasarkan kuesioner nordic body map (NBM), operator quickpack dan flushcut mengeluhkan sakit pada 11 dari 16 segmen tubuh bagian atas. Pada penelitian ini dilakukan analisis risiko kerja dengan menggunakan metode OCRA index. Tahap pertama adalah melakukan pengamatan dan pengumpulan data yang meliputi tindakan teknis operator, waktu siklus menggunakan stopwatch time study, jam kerja, usaha, postur kerja dan kondisi lingkungan kerja. Tahap kedua adalah melakukan pengolahan data menggunakan metode OCRA index. Pada tahap ini dilakukan menghitung frekuensi teknis tindakan per menit dan jumlah keseluruhan ATA dilakukan dalam satu shift kerja dan menghitung RTA mempertimbangkan faktor repetisi, postur, lingkungan, usaha dan lainya. Lalu menghitung nilai index OCRA. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis hasil, memberikan usulan perbaikan sesuai dengan hasil penelitian dan pengambilan kesimpulan serta saran. Hasil dari pengolahan data didapatkan bahwa OCRA index pada lini quickpack dan flushcut sangat tinggi. Pada lini quickpack, operator 1 memiliki nilai sebesar 11,2 untuk tangan kiri dan 17,8 untuk tangan kanan, operator 2 memiliki nilai sebesar 13,07 untuk tangan kiri dan 20,9 untuk tangan kanan, operator 3 (packaging) memiliki nilai sebesar 20,4 untuk tangan kiri dan 28,4 untuk tangan kanan, operator 3 (las) memiliki nilai sebesar 9,6 untuk tangan kiri dan 13,5 untuk tangan kanan. Sedangkan pada lini flushcut, operator 1 memiliki nilai sebesar 9,4 untuk tangan kiri dan 24,5 untuk tangan kanan, operator 2 memiliki nilai sebesar 17 untuk tangan kiri dan 26,6 untuk tangan kanan, operator 3 (packaging) memiliki nilai sebesar 22,7 untuk tangan kiri dan tangan kanan dan operator 3 (las) memiliki nilai sebesar 12,9 untuk tangan kiri dan 17 untuk tangan kanan. Faktor yang menyebabkan tingginya nilai adalah buruknya kondisi lingkungan kerja, pendistribusian waktu istirahat yang belum sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, postur kerja yang berisiko, waktu kerja yang terlalu lama untuk jenis pekerjaan yang mempunyai sifat repetitive yang sangat tinggi, serta tidak seimbangnya penggunaan tangan kiri dan kanan. Rekomendasi perbaikan yang diberikan pada penelitian ini terbagi menjadi 4 yaitu, perbaikan lingkungan kerja, perbaikan waktu istirahat, perbaikan postur dan tempat kerja, dan perbaikan metode kerja.