Interaksi Jenis Kait dan Jarak Antar Kait Terhadap Kuat Lentur Balok Bertulangan Bambu Dengan Pengait
Main Author: | Ridho, AchmadAli |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/144785/1/JURNAL_ACHMAD_ALI_RIDHO.pdf http://repository.ub.ac.id/144785/2/SKRIPSI_ACHMAD_ALI_RIDHO_125060101111019.pdf http://repository.ub.ac.id/144785/ |
Daftar Isi:
- Penggunaan beton sebagai bahan bangunan juga telah lama dikenal. Beton mempunyai sifat getas, sehingga secara praktis kemampuan untuk menahan tegangan tarik relatif kecil. Untuk memperbaiki sifat beton yang getas tersebut maka kaitannya dengan tegangan tarik beton diberikan tulangan. Bambu dikenal memiliki sifat-sifat umum yang sangat menguntungkan untuk dimanfaatkan karena, batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Tetapi masih banyak keraguan untuk pemakaian bambu sebagai tulangan beton. Keraguan pertama timbul karena lekatan antara bambu dan semen kurang baik, selain itu bambu sangat higroskopis, sedang kandungan air pada bambu sangat mempengaruhi kembang susut, yang lebih lanjut akan mempengaruhi lekatan antara bambu dan beton. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas, maka pada penilitian ini dilakukan penambahan kait pada balok beton bertulangan bambu. Material yang digunakan sebagai kait bervariasi yaitu menggunakan bambu petung dan menggunakan kayu kamper sebagai jenis kait yang lain. Pada penelitian ini objek yang diamati yaitu, benda uji berupa balok dengan dimensi 18 x 28 x 160 cm. Balok Beton bertulangan bambu yang diberi pengait dengan jenis dan jarak yang telah ditetapkan. Balok diuji untuk mendapatkan kuat lentur, sedangkan tulangan bambu dengan pengait diuji pull-out untuk mendapatkan hasil tegangan lekat. Tulangan yang digunakan menggunakan bambu jenis petung, sedangkan jarak antar kait ditetapkan sebesar 6 cm dan 12 cm, dengan jenis kaitnya yaitu bambu petung itu sendiri serta kayu kamper. Selain variasi tentang jenis dan jarak kait, percobaan ini juga menggunakan variasi mutu beton yaitu 20 MPa dan 30 MPa serta variasi rasio tulangan 0,8% dan 1,6%. Karena banyaknya variasi yang digunakan, percobaan ini menggunakan metode statistik setengah faktorial dengan tujuan untuk memangkas jumlah benda uji yang akan dibuat. Hasil dari percobaan ini menggunakan metode tabel ANOVA diperoleh perhitungan F hitung sebesar 0,015 dengan level of significance (α) = 0,05 diperoleh nilai F tabel= F 0,005; 3; 23 = 4,35. Karena nilai F hitung < F tabel (0,015 < 4,35), maka H 0 ditolak. Sehingga tidak terdapat pengaruh signifikan interaksi jarak kait dengan jenis kait terhadap kuat lentur balok bertulangan bambu dengan kait. Dengan F hitung sebesar 0,015 maka besarnya level of significance (α) untuk pengaruh utama Interaksi antara Jenis kait dan Jarak antar kait adalah 0,97.